Wednesday, December 06, 2006

CUTI

Rutinitas pekerjaan ditambah dengan target-target yang harus dicapai dapat menyebabkan tekanan yang berat bagi seseorang dalam bekerja. Pergi pagi dan pulang larut malam sudah menjadi hal biasa, bahkan diakhir pekanpun terkadang harus bergulat dengan pekerjaan yang harus diselesaikan. Bagi beberapa orang, semakin berat tantangannya akan menambah semangat kerja yang akhirnya akan merasakan bahwa hal itu sudah menjadi “makanan sehari-hari”, namun bagi orang lain hal ini bisa juga menjadi masalah karena tidak siap menghadapi masalah sehingga stress.

Bagaimanapun kuatnya seseorang dalam menghadapi tantangan kerja, tentu ada batasnya, karena manusia bukanlah “mesin”. Dan kita tahu bahwa “mesin”pun perlu istirahat dengan dilakukan overhaul agar performansinya tetap terjaga.
Istirahat sangat diperlukan bagi para pekerja keras, namun seringkali karena tuntutan pekerjaan, cuti tahunanpun tidak dapat dilaksanakan karena alasan “target”.

Sebenarnya, cuti bukan hanya sekedar istirahat, tetapi lebih dari itu.
Banyak hal yang dapat diperoleh bila seseorang menikmati CUTI antara lain :
1. Melepaskan kejenuhan karena ritme kerja yang sangat padat.
2. Menjernihkan kembali memory dengan membaca dan meningkatkan pengetahuan.
3. Memulihkan stamina dengan rekreasi, olah raga, bahkan bisa memanjakan diri dengan terapi, refleksi atau hal lainnya
4. Menikmati berjalannya waktu tanpa harus dikejar target
5. Menikmati suasana baru diluar rutinitas
6. Menikmati canda dan tawa dengan keluarga
7. Menikmati indahnya matahati terbit dipagi hari dan kemilau senja.
8. Memperoleh tenaga baru dan semangat baru
9. Memungkinkan muculnya ide-ide yang cemerlang karena pikiran menjadi lebih jernih.

Bila Cuti dilakukan, bukan hanya orang tersebut yang memperoleh manfaat, tetapi perusahaan juga akan memperoleh manfaat yang lebih besar karena ada semangat baru yang dibawa setelah menikmati Cuti.

Jadi, lakukan dan jangan ditunda keinginan untuk Cuti.

Semoga anda bisa menikmati cuti.

Bandung, 6 Desember 2006

Tuesday, September 26, 2006

Bola Karet vs Bola Krital

Dalam perjalanan pulang kerja yang sudah larut malam, terasa melelahkan dan sepi sepanjang jalan. Untuk mengurangi kesunyian yang mencekam...... saya bunyikan radio favorit "MAESTRO FM", dan ketika alunan musik berhenti, dilanjutkan dengan dialog antara dua orang sahabat yang membicarakan masalah karir pekerjaan dan bagaimana membangun keluarga yang baik.

Masa kini, ukuran keberhasilan seseorang sering dikaitkan dengan keberhasilan dalam karir pekerjaan dibandingkan dengan keberhasilan yang sifatnya non materi seperti kehidupan keluarga yang harmonis.
Keberhasilan dalam karir juga menuntut orang untuk bekerja lebih keras dan banyak menghabiskan waktunya untuk menyelesaikan pekerjaan, sehingga boleh dikatakan tidak ada waktu untuk keluarganya.

Dalam kurun waktu yang lama, akan terakumulasi berkurangnya waktu untuk anak istri, berkurangnya canda dan tawa, berkurangnya belai kasih orang tua, dan yang lebih fatal lagi.....berkurangnya bimbingan rohani dari orang tua. Kondisi inilah yang akhirnya menciptakan generasi tanpa kasih sayang, generasi yang egois, generasi yang serba instan.
Dan terciptanya keluarga yang harmonis hanya impian, yang terjadi keluraga yang berantakan, bahkan bisa diakhiri dengan perceraian atau hancurnya masa depan anak-anak.

Karir seseorang sangat bervariatif, kadang bisa melesat dengan cepat mencapai puncak karir, namun kadang bisa turun lalu naik lagi. Tidak banyak berpengaruh secara signifikan terhadap diri pribadi dari orang tersebut karena ada kesempatan untuk maju, ada kesempatan untuk belajar, ada kesempatan untuk memperbaiki diri sejalan dengan berlalunya waktu.
Terlebih lagi bila orang itu sangat tahan banting, maka proses naik atau turun dalam karir tidak menjadi masalah, bahkan dapat diibaratkan sebagai bola karet yang kuat, lentur dan tahan banting.
Ya..., karir seseorang memang dapat dibaratkan seperti bola karet yang bisa naik atau turun tanpa banyak mengalami kerusakan.

Namun sebaliknya, keluarga yang harmonis dapat diibaratkan seperti bola kristal yang indah. Nilainya sangat mahal, namun sebanding dengan keindahannya dan harus dijaga dengan sangat hati-hati agar tidak pernah jatuh kelantai. Sekali jatuh maka akan terjadi kehancuran yang sangat hebat.
Dalam keluarga bila tiada canda tawa, tiada kasih, tiada perhatian, tiada sapa dan tiada pelukan..... keluarga tersebut bukan lagi sebagai bola kristal, karena sudah ada cacat-cacat dari pecahan kecil yang terjadi berulang kali.

Pilihan sangat tergantung dari kita masing-masing, masihkah tetap menjadi bola karet yang tahan banting, lentur dan flexible tetapi mengabaikan bola kristal rumah tangga? Atau menjaga bola kristal rumah tangga dengan sedikit mengurangi kelenturan bola karet?

Tanpa terasa malam itu menjadi terasa hangat di hati, dan terucap syukur kepada Yang Maha Kasih karena hal ini mengingatkan kembali apa sebenarnya tujuan hidup kita?

Friday, September 08, 2006

Burung Rajawali

Berbagai macam burung memiliki karakteristik yang sangat berbeda, satu diantaranya yang menarik bagi saya adalah burung rajawali.
Gagah, perkasa dan memiliki sorot mata yang tajam, seakan padangannya dapat langsung mengujam tajam, mampu terbang tinggi, membangun sarang ditempat yang tinggi dan aman, dan dengan cakar yang kuat serta sayap yang lebar menambah kegagahannya.
Namun bukan hanya secara fisik saja, ada satu hal yang bisa saya contoh dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu rajawali selalu siap menghadapi badai atau angin yang besar dengan mengembangkan sayapnya. Dengan tenang dan pasti, ketika angin badai datang, rajawali selalu siap menghadapinya, ketika sayapnya dikembangkan..... rajawali akan membumbung lebih tinggi,
tidak terbawa oleh badai atau angin yang besar.
Sayapnya mengembang seakan dia berkata " kan kuhadapi angin kencang dengan sayapku yang terkembang", kan ku naiki angin kencang untuk membawaku ketempat yang lebih tinggi.
Seandainya angin kencang datang, lalu rajawali menutup sayapnya seperti ketika dia akan menerkam mangsanya...., rajawali pasti terhempas dan hancur di tanah.
Apa yang dapat dipelajari dari rajawali?
Ketika badai kehidupan, atau angin ribut yang datang melanda kehidupan kita, contohlah seperti rajawali yang siap dan tenang untuk menghadapi tantangan itu, bukan melarikan diri dengan menutup sayap, tapi buka dan kembangkan sayap agar dapat menyelesaikan tantangan dan menang! Sehingga kita bisa menapak lebih tinggi lagi dalam tataran kehidupan.
Tantangan kehidupan bukan untuk dihindari, tetapi untuk dihadapi dan dijalani, yang akhirnya akan memberikan manfaat pada kematangan pribadi, terlebih lagi bila selalu meminta pertolongan dari Tuhan Yang Maha Kasih.
Belajarlah pada burung rajawali.

Tuesday, February 21, 2006

Green Canyon Pangandaran

Biasanya orang akan langsung membayangkan tempat yang nun jauh di Louisiana, bila mendengar "Green Canyon". Tetapi yang ini ternyata tempatnya dekat dengan Pangandaran, sekitar 30 km kearah Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang.
Memang terkadang banyak diantara kita lebih banyak menikmati pantai di Pangandaran dan menikmati lesatnya seafood yang segar, dibandingkan harus sedikit berpetualang untuk menengok green canyon ini.

Saya sendiri tertarik untuk mengunjungi green canyon ini karena rasa penasaran dan terlebih lagi ketika melihat foto green canyon di sebuah ruangan di hotel kami menginap.
Dengan berbekal rasa penasaran, kami menuju ke lokasi green canyon setelah sarapan pagi, supaya bisa sekalian singgah dibeberapa tempat wisata lainnya.

Singkat cerita, ketika sampai ditempat "terminal perahu kayu", yang akan mengantar kami ke green canyon, kami sempat sedikit khawatir, mengingat semalam hujan turun cukup lebat.
Mudah-mudahan air sungai tidak banjir. Kami lihat berjejer secara rapi dan indah warna-warni perahu yang disandarkan menunggu giliran untuk mengantar wisatawan.

Kami menyewa satu perahu, cukup untuk lima penumpang, sementara perahu dijalankan oleh dua orang awak.Faktor keselamatan sangat diperhatikan oleh para awak, penumpang diminta untuk menggunakan jaket penyelamat.
Perahu kecil secara perlahan mulai berjalan melawan arus, awalnya ada rasa was-was, namun lama kelamaan terasa asyik mulai menelusuri sungai yang berliku.
Sepanjang tepi aliran sungai, dapat dinikmati hijaunya pepohonan yang cukup besar, tidak nampak adanya penebangan liar di sini. Hal ini disebabkan adanya kerjasama yang baik antara PEMDA dengan warga sekitar yang bermukim di dekat aliran sungai, sehingga suasana hutan masih terasa, meskipun sebenarnya dalam jarak puluhan meter dari sungai ada perkampungan.

Setelah perahu berjalan lebih dari 10 menit, kami berpapasan dengan wisatawan lain yang sudah balik dari green canyon, ya.... ternyata sudah ada yang lebih dahulu menuju kesana.
Ketika kami tanyakan kepada awak perahu mengenai pengunjung, diceritakan kalau pada musim hujan biasanya agak kurang, tetapi bila musim kemarau dan bertepatan dengan liburan sangat banyak. Bahkan ketika mau memasuki atau keluar dari lokasi greeen canyon harus bergantian.

Tak terasa kami sudah mendekati lokasi, dari kejauhan terlihat terowongan yang cukup besar, dan derasnya air yang turun dari dinding terowongan.
Rasa penasaran semakin besar, terlebih lagi ketika ketika mulai memasuki lorong yang cukup tinggi dan gemericiknya air yang terjatuh dari atap terowongan. sangat menakjubkan !
Perlahan perahu memasuki terowongan untuk menghindari batuan yang cukup besar ditepi sungai.
Rasa penasaran terobati ketika berhasil turun dari perahu, meloncat ke bebatuan yang memisahkan aliran sungai dibawah dengan bagian diatas. Dari tempat ini bisa melihat lebih jelas keluar terowongan kearah hulu ..... dinding yang menjulang tinggi dipenuhi dengan tumbuhan hijau..... tetesan air dan nuansa serba hijau... ya.. sesuai dengan namanya green canyon....

Tidak rugi rasanya kalau harus bersusah payah untuk menuju lokasi ini.... karena sangat sebanding dengan suasana dan pemandangan sekitar green canyon.

luar.... biasa.

Rindu

ketika hujan turun
rindu aku untuk merasakan dinginnya air di tanganku yang menengadah

ketika hujan jatuh dirumput
rindu aku menerawang indahnya kemilau butir embun

ketika rumput dipotong
rindu aku pada oroma rumput hijau

ketika butir-butir embun jatuh di tanah
rindu aku bermain lumpur seperti masa kecilku
rindu aku menjejakkan kaki telanjang dipematang sawah

ketika mentari bersinar
rindu aku melihat secercah sinar yang menembus rumpun bambu

ketika mentari memuncak
rindu aku berteduh dibawah buaian cemara hijau

ketika mentari tenggelam
rindu aku menatap lembayung senja

ketika malam menjelang
rindu aku mendengar simphony katak, kicau burung malam dan derik jangkrik

ketika tengah malam
rindu aku padaMu Yang Maha Kasih,
rindu kupanjatkan dalam doa, syukur untuk hari yang Kau beri.

Indah dan tepat pada waktunya

Jalan hidup setiap orang tidak akan pernah ada yang sama
Cita-cita yang telah diimpikan, akan bisa terwujud namun juga bisa sebatas impian saja.
Semua dicapai dengan usaha dan doa
Terkadang seseorang berharap untuk memperoleh sesuatu, yang menurutnya adalah terbaik.
Namun ketika pada kenyataan, berbeda dengan yang diharapkan, sering terjadi rasa kesal, uring-uringan bahkan bisa jadi marah.

Secara manusiawi, wajar bila itu terjadi.
Impian yang selama ini diinginkan, dan telah dibarengi dengan usaha keras juga disertai doa tentunya.
Namun kenyataan jauh dari yang diharapkan.
Apa yang sebenarnya baik menurut pribadi manusia, belum tentu sesuai dengan kehendakNya.

Harusnya kita bisa menerima segala keadaan, karena semuanya tidak terjadi dengan kebetulan.
Bersyukurlah untuk segala keadaan, karena kita tidak pernah tahu hikmat yang ada dari setiap kejadian itu.
Ketika waktu mulai berlalu, biasanya pikiran jernih akan muncul dan menjadi tahu apa sebenarnya makna atau hikmat dari kejadian tersebut. Dan yakinlah bahwa hal itu terjadi pasti akan membawa kebaikan bagi diri kita.

Tuhan Yang Maha Tahu, akan memberikan sesuatu kepada umatnya pada saat yang tepat dan indah pada waktunya. Tinggal bagaimana kita mau untuk mampu memahami setiap kejadian yang merupakan kehendakNya. Dekat dengan Tuhan dan berserah kepadaNya akan membuat kita menjadi orang yang senantiasa bersyukur dan berpikiran positif terhadap setiap kejadian yang menimpa kita.
Smoga