Tuesday, February 21, 2006

Green Canyon Pangandaran

Biasanya orang akan langsung membayangkan tempat yang nun jauh di Louisiana, bila mendengar "Green Canyon". Tetapi yang ini ternyata tempatnya dekat dengan Pangandaran, sekitar 30 km kearah Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang.
Memang terkadang banyak diantara kita lebih banyak menikmati pantai di Pangandaran dan menikmati lesatnya seafood yang segar, dibandingkan harus sedikit berpetualang untuk menengok green canyon ini.

Saya sendiri tertarik untuk mengunjungi green canyon ini karena rasa penasaran dan terlebih lagi ketika melihat foto green canyon di sebuah ruangan di hotel kami menginap.
Dengan berbekal rasa penasaran, kami menuju ke lokasi green canyon setelah sarapan pagi, supaya bisa sekalian singgah dibeberapa tempat wisata lainnya.

Singkat cerita, ketika sampai ditempat "terminal perahu kayu", yang akan mengantar kami ke green canyon, kami sempat sedikit khawatir, mengingat semalam hujan turun cukup lebat.
Mudah-mudahan air sungai tidak banjir. Kami lihat berjejer secara rapi dan indah warna-warni perahu yang disandarkan menunggu giliran untuk mengantar wisatawan.

Kami menyewa satu perahu, cukup untuk lima penumpang, sementara perahu dijalankan oleh dua orang awak.Faktor keselamatan sangat diperhatikan oleh para awak, penumpang diminta untuk menggunakan jaket penyelamat.
Perahu kecil secara perlahan mulai berjalan melawan arus, awalnya ada rasa was-was, namun lama kelamaan terasa asyik mulai menelusuri sungai yang berliku.
Sepanjang tepi aliran sungai, dapat dinikmati hijaunya pepohonan yang cukup besar, tidak nampak adanya penebangan liar di sini. Hal ini disebabkan adanya kerjasama yang baik antara PEMDA dengan warga sekitar yang bermukim di dekat aliran sungai, sehingga suasana hutan masih terasa, meskipun sebenarnya dalam jarak puluhan meter dari sungai ada perkampungan.

Setelah perahu berjalan lebih dari 10 menit, kami berpapasan dengan wisatawan lain yang sudah balik dari green canyon, ya.... ternyata sudah ada yang lebih dahulu menuju kesana.
Ketika kami tanyakan kepada awak perahu mengenai pengunjung, diceritakan kalau pada musim hujan biasanya agak kurang, tetapi bila musim kemarau dan bertepatan dengan liburan sangat banyak. Bahkan ketika mau memasuki atau keluar dari lokasi greeen canyon harus bergantian.

Tak terasa kami sudah mendekati lokasi, dari kejauhan terlihat terowongan yang cukup besar, dan derasnya air yang turun dari dinding terowongan.
Rasa penasaran semakin besar, terlebih lagi ketika ketika mulai memasuki lorong yang cukup tinggi dan gemericiknya air yang terjatuh dari atap terowongan. sangat menakjubkan !
Perlahan perahu memasuki terowongan untuk menghindari batuan yang cukup besar ditepi sungai.
Rasa penasaran terobati ketika berhasil turun dari perahu, meloncat ke bebatuan yang memisahkan aliran sungai dibawah dengan bagian diatas. Dari tempat ini bisa melihat lebih jelas keluar terowongan kearah hulu ..... dinding yang menjulang tinggi dipenuhi dengan tumbuhan hijau..... tetesan air dan nuansa serba hijau... ya.. sesuai dengan namanya green canyon....

Tidak rugi rasanya kalau harus bersusah payah untuk menuju lokasi ini.... karena sangat sebanding dengan suasana dan pemandangan sekitar green canyon.

luar.... biasa.

Rindu

ketika hujan turun
rindu aku untuk merasakan dinginnya air di tanganku yang menengadah

ketika hujan jatuh dirumput
rindu aku menerawang indahnya kemilau butir embun

ketika rumput dipotong
rindu aku pada oroma rumput hijau

ketika butir-butir embun jatuh di tanah
rindu aku bermain lumpur seperti masa kecilku
rindu aku menjejakkan kaki telanjang dipematang sawah

ketika mentari bersinar
rindu aku melihat secercah sinar yang menembus rumpun bambu

ketika mentari memuncak
rindu aku berteduh dibawah buaian cemara hijau

ketika mentari tenggelam
rindu aku menatap lembayung senja

ketika malam menjelang
rindu aku mendengar simphony katak, kicau burung malam dan derik jangkrik

ketika tengah malam
rindu aku padaMu Yang Maha Kasih,
rindu kupanjatkan dalam doa, syukur untuk hari yang Kau beri.

Indah dan tepat pada waktunya

Jalan hidup setiap orang tidak akan pernah ada yang sama
Cita-cita yang telah diimpikan, akan bisa terwujud namun juga bisa sebatas impian saja.
Semua dicapai dengan usaha dan doa
Terkadang seseorang berharap untuk memperoleh sesuatu, yang menurutnya adalah terbaik.
Namun ketika pada kenyataan, berbeda dengan yang diharapkan, sering terjadi rasa kesal, uring-uringan bahkan bisa jadi marah.

Secara manusiawi, wajar bila itu terjadi.
Impian yang selama ini diinginkan, dan telah dibarengi dengan usaha keras juga disertai doa tentunya.
Namun kenyataan jauh dari yang diharapkan.
Apa yang sebenarnya baik menurut pribadi manusia, belum tentu sesuai dengan kehendakNya.

Harusnya kita bisa menerima segala keadaan, karena semuanya tidak terjadi dengan kebetulan.
Bersyukurlah untuk segala keadaan, karena kita tidak pernah tahu hikmat yang ada dari setiap kejadian itu.
Ketika waktu mulai berlalu, biasanya pikiran jernih akan muncul dan menjadi tahu apa sebenarnya makna atau hikmat dari kejadian tersebut. Dan yakinlah bahwa hal itu terjadi pasti akan membawa kebaikan bagi diri kita.

Tuhan Yang Maha Tahu, akan memberikan sesuatu kepada umatnya pada saat yang tepat dan indah pada waktunya. Tinggal bagaimana kita mau untuk mampu memahami setiap kejadian yang merupakan kehendakNya. Dekat dengan Tuhan dan berserah kepadaNya akan membuat kita menjadi orang yang senantiasa bersyukur dan berpikiran positif terhadap setiap kejadian yang menimpa kita.
Smoga