Jatiluhur

Waduk Jatiluhur, jadi bahan pembicaraan ketika musim hujan yang menyebabkan banjir di sekitar karawang.
Minggu lalu untuk kesekian kali mengunjungi Jatiluhur, beruntung cuaca cukup bersahabat, hanya sedikit mendung.
Untuk alternatif liburan keluarga cukup memadai, karena jarak jangkau yang tidak terlalu jauh dari bandung maupun jakarta dan "sedikit bebas macet" bila dibandingkan ke Puncak.
Fasilitas penginapan tersedia dan cukup nyaman, bisa jalan2 menuju bendungan, atau mancing. Bisa juga mengitari waduk dengan perahu mesin atau rakit kecil. Untuk anak2 ada waterboom.
silahkan menikmati

Kepiting masak Woku

Hari sabtu kemarin, sepulang dari undangan, terlihat penjual kepiting dipinggir jalan, terlihat masih hidup dan segar.
Penjual bilang kalau kepiting telur. Kebetulan kami tidak ada acara sore hari... langung bungkus dan setiba di rumah, kami berdua bareng masak kepiting. Menu Kepiting telur masak woku (versi sendiri).
Dan.... rasanya memang sepadan dengan usaha....

Ini resep kepiting woku ala pak Gendut SETULEGI

Bahan :
1.Kepiting masih segar dan hidup (untuk memastikan masih hidup,buka tali ikatan di capit dan setelah terlepas coba pegang capitnya, kalau nggak dicapit jangan di masak hehehee)
2.Lebih mantab kalau dapat kepiting telur…. (untuk memastikan kepiting itu bertelur atau tidak ambil pisau langsung potong tengah, kalau nggak ada telurnya balikin saja ke penjual hehehehe)
3.Daun bawang secukupnya,
4.Daun kemangi secukupnya

Bumbu2 :
1.Bawang merah secukupnya, kalau masaknya 1 kilo kepiting ya cukup 10 buah,
2.Kunyit setengah jari… (hati2 kalau ukuran jarinya kaya saya yang gede2 cukup ¼ saja)
3.Cabe merah besar cukup 5 buah, kalau ingin pedas bisa tambah cabe rawit merah, jika kurang pedas bisa tambah sandal jepit untuk ‘ngeplak pipimu” bia tambah pedas.
4.Jahe cukup 1 jari…, rasanya kalau ukuran jahe lebih besar dari jari2…, pokoknya ada aroma jahe… biar sedep.
5.Sereh ambil 2 batang, dan ‘keprek’ saja biar sedikit memar…akan mengeluarkan aroma dan rasa serehnya.
6.Urutan 1 s/d 5 wajib… jika ingin tambah enak… tambahkan 2 butir bawang putih, sedikit lada putih dan irisan daun jeruk, dan secuil kecil kemiri.
7.Haluskan bumbu (bawang merah, kunyit, bawang putih, cabe merah) dengan telunjukmu…. (maksudnya tinggal pencet blendermu)….

Cara masak :
1.Masukkan kepiting kedalam air mendidih, kira2 10 menit sudah memerah, angkat, tiriskan dan tunggu dingin (supaya tangan tidak melepuh hehehee) terus potong2 sesukamu, buang bagian2 yang tidak diinginkan.
2.Tumis bumbu halus hingga tercium bau harum bumbu, sereh, jahe kemudian tambahkan air secukupnya biarkan sebentar hingga mendidih, tambah garam atau sedikit gula putih untuk memperoleh rasa yang pas , lalu masukkan potongan kepiting kedalam kuah yang mendidih..
3.Ketika sudah mendidih, segera masukkan potongan daun bawang dan daun kemangi, dan jangan terlalu lama agar hijau daun kemangi tidak terlalu layu.
4.Siap hidangkan dengan sepiring nasi, dan jangan lupa kalau sudah buat kepiting woku kirim juga ke saya (hahahahaha)

Banyak orang yang bicara baik, sedikit orang yang bicara benar, lebih sedikit lagi yang bicara benar dan baik

Iseng Sewaktu Macet di Pantura

Kemacetan panjang di pantura setelah keluar dari Tol Pejagan, membuat jenuh perjalanan. Dan dari pada nunggu nggak ada kegiatan, ambil kamera.... ketika berhenti ...langsung jepret.
Cuaca yang cerah, langit biru dan hijau persawahan bisa mengurangi rasa capek dan jenuh ketika terjebak kemacetan.

DOWA - Godean

Jika mau ke Minggir, sempatkan mampir ke DOWA yang berada di Jalan utama menuju Godean.
Berbagai model tas yang menarik, kualitas yang baik, juga after sales service yang baik pula....sangat layak untuk dikunjungi.

Rumah Budaya Tembi

Menikmati suasana njawani, di omah Tembi, terasa lebih lengkap dengan melihat lebih dalam mulai dari musium budaya jawa, juga perangkat gamelan komplit, arena latihan menari....dan cara menghidangkan makan bagi pengunjung.
Menjadi sangat berkesan menginap disini dan .... sekali waktu balik lagi ke sana

Perak Kota Gede

Liburan yang lalu, kami sempat mengunjungi HS Silver di Kota Gede Yogyakarta. Seringkali pengunjung/pembeli kerajinan perak langsung menuju etalase perak dan tidak sempat memperhatikan ruang kerja para perajin perak.
Cukup menarik untuk sedikit memahami proses pembuatan berbagai kerajinan, dan satu hal yang menyenangkan, para perajin dengan sabar dan senang hati menjelaskan proses pembuatan. Mulai dari menyiapkan benang2 perak dan menjalin beberapa benang menjadi jalinan lebih kecil, dilakukan dengan alat pemutar roda sepeda.
atau juga proses patri bagian2 kecil ternyata menggunakan serbuk patri yang dipanasi.
Tak terasa ternyata anak2 dan istri menunggu cukup lama agar saya bisa ambil gambar, biasa... kalau sudah bawa kamera... jadi lupa sejenak. hehehe

Selamat Pagi - Tembi

Berdiri di atas beranda atas "rumah morangan", di pagi hari, terasa angin dingin menerpa. Pemandangan ke arah utara masih terlihat kabut tipis diatas sawah, sementara di sebelah timur mulai terlihat semburat merah fajar muncul diatas pucuk-pucuk pohon kelapa.
Mentari bulat memerah menyapa selamat pagi.

Pantai Krakal

Kebaktian padang di tepi pantai Krakal dilaksanakan di sebuah pendopo joglo yang menhadap ke laut, semilir angin laut membuat suasana menjadi sejuk.
Selesai acara menyempatkan ambil gambar keindahan pantai Krakal...

Pondok Udang - Minggir Sleman

Meskipun tempatnya cukup jauh dan terpencil, pondok udang ini tetap ramai dikunjungi wisatawan. Suasana yang nyaman dan tiupan angin segar dan menu makanan yang enak membuat pengunjung enggan beranjak meninggalkan tempat.
Agar tidak penasaran saya tambah gambar menu pondok Udang. Sebagai menu unggulan di sini adalah Udang Bakar Madu... sekali mencoba pasti ingin mengulang kembali.

Kembang Sekatul

Liburan di Sekatul

Liburan di sekatul sangat mengesankan

2KA

KAtak & KAdal ini, kebetulan mendekat ketika saya masih membawa kamera.
Katak naik ke lantai rumah di Sekatul dan saya langsung jepret.
Kadal datang mendekat ketika saya berada di pondok mang Engking, Minggir, Sleman.

Fajar dekat Sekatul

Puji Tuhan, cuaca pagi hari cukup cerah, meskipun semalam sempat hujan.
Sekitar jam 05.00 pagi suasana masih sepi dan waktu yang pas untuk melanjutkan tidur, saya mulai beranjak ke pos penjagaan membangunkan petugas untuk membuka pintu gerbang Kampung Jawa Sekatul untuk menikmati suasana fajar.
Kendaraan saya pacu menuju arah Mijen Semarang untuk memperoleh tempat yang pas di persawahan yang berundak, yang pernah saya lihat dan bayangkan akan memperoleh pemandangan fajar yang bagus.
Benar2 saya beruntung, dan pas seperti perkiraan ternyata Fajar pagi merekah memerah diatas persawahan.
Sangat takjub atas keindahan ciptaan Tuhan, Fajar yang sangat indah.
Silahkan untuk dinikmati.

Matur Nuwun Gusti

Rembulan dan Pesawat

Foto Iseng

Apa yang dilakukan ketika sedang menunggu sesuatu?
Ambil kamera jeprat-jepret untuk mengambil gambar....., ini mungkin kali pertama buat saya photo mobil lewat sebanyak ini....
Namanya juga iseng....., parkir di pinggir tol sambil jeprat jepret.

Lontong Pecel

Ketika liburan ke Wonosobo, saya cukup kaget ketika masih bisa sarapan pagi sebungkus nasi jagung dengan Urap dan peyek ikan asin seharga Rp. 1.500,- (seribu limaratus rupiah saja). Pagi hari setelah hunting sunrise di sekitaran Mijen arah Sekatul, saya kembali menikmati sarapan pagi yang spesial yaitu sebungkus lontong pecel dan tempe goreng...., dan kenikmatan sarapan pagi yang tak terkira tersebut, kembali saya hanya mengeluarkan Rp.1.500,-.
Mungkin banyak orang akan berpikir, bagaimana penjual tersebut bisa memperoleh keuntungan? Jawabannya sederhana, “biso nunut mangan” merupakan keuntungan tersendiri bagi penjual. Kesederhanaan yang bisa menjadi contoh bagi masyarakat umumnya yang cenderung ingin memperoleh keuntungan yang besar dengan modal sedikit mungkin.
Terima kasih Gusti, pagi ini mendapat pelaran baru.... dibalik kesederhanaan, ada makna yang mendalam bagi kehidupan.