Tuesday, December 27, 2011

Kebun Raya Bogor




Rekreasi... jalan kaki muter-muter kebun raya bogor
beruntung sekali udara cukup cerah..

Jalan makan, jalan makan, jalan


Asinan bogor

Setelah lebih dari 2 tahun tidak pernah naik KA dari Bandung ke Jakarta, akhirnya Selasa subuh meluncur ke stasiun Bandung.
Kereta berangkat pk 05.00 dijamin berangkat tepat waktu...
KA Argo Parahyangan sampai di Gambir pk.09.00 (sudah pasti telat)
Langsung ganti KRL Commuter Jakarta Bandung.

Tujuan pertama : Gang Aut Jl. Suryakencana Bogor.

Ngohiang & Nasi campur (non halal) siomay : komen wis enak buanget
Jalan kaki ke Kebun Raya ngilangin karbohidrat....

Balik Ke jakarta dgn commuter lagi menuju : Kopi Phoenam
Kopi susu phonam, roti bakar kaya, pisang bakar coklat keju...
Jalan kaki ke kebon kacang.... ngurangi karbo hidrat.....

Nasi uduk, ayam goreng, tempe goreng, iso dan babat goreng...
langsung kenyang..

balik ke Gambir.... wis klengerr.....

Balik ke bandung pk. 20.25 ..... langsung mimpi indah dalam perjalanan



Monday, December 26, 2011

Sumber Hidangan

Rating:
Category:Restaurants
Cuisine: Asian
Location:Jl. Braga Bandung
Roti Tawar Jadul
Jika ingin menikmati berbagai jenis kue kering maupun roti tawar yang masih mempertahankan gaya pengolahan dan juga suasana jadul..., silahkan singgah di Sumber Hidangan Jl. Braga Bandung.

Jika kita datang pagi-pagi..... akan terlihat roti yang masih hangat ngebul berjajar rapi...., suasana tradisional masih terasa disini, hingga ngitung harga juga masih manual.

Cobalah singgah di Sumber Hidangan, menikmati suasana tempo dulu, menikmati roti dan melihat pajangan gambar diseberang toko..




Sunday, December 04, 2011

Rel Kereta & Jalan Tol




Persimpangan jalur KA dan jalan tol banyak terjadi sepanjang jalan tol Purbaleunyi.
Ditempat ini jembatan KA berada dibawah jembatan tol

Saturday, December 03, 2011

Keramik Plered




Setelah melihat proses pembuatan genteng, kami balik menuju ke pabrik keramik yang cukup besar.
Kebetulan pas saat istirahat, dan kami diijinkan untuk melihat proses pembuatan keramik mulai dari tanah liat, membentuk gentong, proses pengeringan hingga pembakaran.

Silahkan untuk menikmati....

Desa Pengrajin Genteng




Setelah menikmati keindahan alam di KM 97, kami melanjutkan perjalanan sampai KM 84 keluar pintu gerbang Ciganea.
Acara pertama, langsung menuju ke arah bandung dan singgah di RM Ciganea/ Cijantung dengan menu sarapan pagi sambal lalap tahu tempe ....rasa tetap oke.

Acara selanjutnya setelah selesai sarapan kami menuju ke Plered yang terkenal dengan indutsri keramik dan genteng.
Langsung kami menuju ke desa penghasil genteng.....
Terlihat berjajar tobong / tempat pembuatan genteng dan hamparan genteng yang sedang dijemur sebelum proses pembakaran.

Lahan sawah terlihat lebih rendah dari badan jalan karena tanah nya diambil untuk bahan baku genteng..., semakin lama semakin dalam.

Cara pembuatan genteng press... agak berbeda dengan proses beberapa tahun yang lalu karena di masa lalu tanah liat diadoni dengan cara dinjak2,
Sekarang sudah menggunakan mesin alat untuk membuat adonan.
Terlihat hasil adonan lebih baik dan siap untuk dijadikan genteng secara langsung.

Ternyata setelah saya berbincang dengan pemilik pabrik genteng, cara ini belum lama dilakukan karena sebenarnya dikarenakan kualitas tanah liat sudah menurun, banyak pasir sehingga diperlukan alat bantu.

silahkan untuk menikmati gambar ini.

Bukit Patenggeng KM 97




Mengambil jalan pintas setelah menyebrang jalan tol, kami melalui jalan setapak untuk menyingkat perjalanan karena jalan besar menuju bukit Patenggeng cukup mendaki, kondisi jalan berbatu-batu.

Menuruni bukit melalui jalan setapak yang cukup licin, kemudian meniti pematang sawah kami menuju lembah bukit.
Sempat saya tergelincir dan masuk selokan irigasi...yang berlumpur, tapi tidak mematahkan semangat kami untuk menikmati keindahan alamnya.

Ternyata benar, kami akhirnya menemukan jalan beton yang merupakan jalur utama dari jembatan peneberangan.

Meskipun terlambat menikmari sunrise, kami dapat menikmati keindahan alam sekitar bukit Patenggeng.
Kami menuju pinggiran jalan tol KM 97 dan .....memperoleh pemandangan alam yang sangat indah.

Sawah terasering, bukit batu, dan suasana alam yang indah....., terlihat di kejauhan Waduk Jatiluhur dan jalan tol KM 97 ketika kami pulang menuju Rest Area.

Selamat menikmati sebagian gambar yang dapat saya peroleh.

Keindahan KM 97 Cipularang




Ketika melakukan perjalanan dari Bandung ke Jakarta dan berangkat di pagi hari, setiap melintas di sekitar KM 97 di sekitar Rest Area, terlihat keindahan lembah yang hijau, bukit batu yang kokoh menjulang tinggi.
Juga semburat mentari pagi yang terasa hangat, seolah menceritakan keindahan alam sekitar area ini.

Demikian pula ketia pulang dari Jakarta, disebelah kiri terlihat hijau sawah terasering yang luas yang berada di kaki bukit Batu.

Sabtu pagi kami berangkat dari Bandung sekitar 04.30 dengan harapan bisa mendapat gambar yang baik sunrise dekat dengan bukit batu.
Sekitar 05.00 kami sudah mendekati rest area dan suasana masih sepi.
Kami bertanya kepada sekuriti adakah jalan menuju bukit batu tersebut? ternyata ada jalan aksesnya, harus melalui jembatan penyebrang jalan tol.

Ketika melintas jembatan penyeberangan, terlihat keindahan pemandangan sekitar rest area Km 97.

Silahkan menikmati...

Thursday, December 01, 2011

Selalu ada pelangi

Warna-warni pelangi yang muncul setelah hujan berhenti, membuat setiap orang yang menikmatinya, sejenak terpana akan keindahan pelangi dan melupakan hujan deras yang mengguyur bumi. Mungkin hanya dalam hitungan menit muncul bersama sinar mentari dari balik awan yang gelap.

 

Kemuraman , kesedihan, kerja keras yang terkadang sering menyakitkan, mungkin telah berlangsung lama dan terasa perjuangan begitu panjang serta melelahkan. Namun semuanya itu pasti akan ada batasnya. Jikalau waktu-waktu yang kita jalani ibarat hujan deras, maka akan ada saatnya hujan akan berhentu dan muncul pelangi yang indah.

 

Selama hampir 6 bulan terakhir di tahun 2010, banyak hal yang harus kami lalui, berbagai hal yang banyak menyita waktu, tenaga, semangat juga pengorbanan anak istri yang harus memahami kondisi saya. Bahkan sempat beberapa kali harus terkapar karena kelelahan, emosi yang tinggi, istirahat yang kurang dan tugas yang terlalu berat yang harus saya jalani.

 

Hingga di satu malam, dalam keletihan yang sangat menyesakkan, kusampaikan keinginanku kepada istriku “ Aku mau lempar handuk saja, karena terasa beban yang sangat berat dan tidak kuat untuk aku pikul sendiri”

Dengan tenangnya istriku berkata “ Jangan menyerah, semangatlah karena tidak mungkin Tuhan membiarkan kita menanggung beban kalau kita tidak kuat. Tetap bertahan hingga tugas selesai dan tetap berharap bahwa rencana Tuhan yang terindah buat kita”

 

Malam itu terasa sangat tenang dan damai, menyelimuti perasaan saya, betapa bodohnya saya memandang berbagai permasalahan  hanya dari sisi manusiawi saja. Mengapa tidak segera bersimpuh dan meletakkan semua beban beratku di hadapanNya?

Apalah kekuatan manusia?  Sangat terbatas,  kekhawatiran tidak akan mampu merubah kondisi yang ada, tetapi sebaliknya dengan pasrah dan mengetahui kelemahan kita, maka Tuhan sendiri yang akan memberikan kekuatan bagi kita.

 

Ketika badai kehidupan menghadang kita, tetaplah berjalan dengan mengandalkan kekuatan kepada Tuhan, karena kita akan dituntunnya  hingga badai itu berlalu hingga muncul pelangi kehidupan kita.

 

Tetap bertahan didalam badai kehidupan dengan berpegang dan mengandalkan pada Yang Maha Kasih, karena di akhir badai akan selalu ada pelangi kehidupan.

Wednesday, November 30, 2011

Berani berkata tentang “Kebenaran” (2)

Terinspirasi oleh keberanian seorang anak SD yang menyatakan kebenaran bahwa “banyak teman sekelasnya mencontek ketika ujian berlangsung”, sempat iseng saya lontarkan kepada teman-teman bagaimana dengan kondisi di kita, apakah berbicara tentang kebenaran juga menjadi hal yang aneh?

Ada yang menjawab: “rasanya sih enggak”

Ada juga yang ngomong: ”nggak begitu amat sih”

Ada yang komentar: ”banyak yang nggak berani untuk berkata benar”

Ada yang bilang : ” kebenaran menjadi barang langka dinegeri ini lho”

Apasih kebenaran itu ?

Menurut kamus bahasa indonesia

(Referensi http://kamusbahasaindonesia.org/)

kebenaran adalah :
(1) keadaan (hal dsb) yg cocok dng keadaan (hal) yg sesungguhnya:

(2) sesuatu yg sungguh-sungguh (benar-benar) ada :

(3) kelurusan hati; kejujuran:

Dengan mengacu kata ”kebenaran” ini, sudah sewajarnya ketika seorang anak SD berkata tentang kebenaran, maka siapapun orangnya seharusnya tidak perlu marah, tidak perlu mesara disalahkan, karena dia menyampaian yang benar.

Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, ternyata sangat berbeda dengan apa yang diharapkan, karena lebih banyak orang yang berkata dan bertindak baik, dibandingkan dengan berkata dan bertindak benar.

Sikap menyenangkan atasan, atapun sikap hanya menyenangkan orang lain lebih dominan terjadi. Laporan dibuat dengan baik dengan maksud Asal Bapak Senang (ABS) dengan mengesampingkan fakta-fakta dilapangan. Menyampaikan hal yang baik meskipun hal itu tidak benar, karena kalau menyampaikan hal yang benar akan menyakitkan bagi orang yang terkait.

Dilingkungan pekerjaan, seringkali harus menghadapi dilema, ketika harus menyampaikan sesuatu, apakah hasil pekerjaan atau laporan kepada atasan. Jika kita mengatakan yang sebenarnya dan informasi ini tidak baik menurut pandangan atasan, mungkin atasan akan marah atau tidak menerima hasil kerja kita.

Jika kita hanya ingin menyenangkan atasan berarti secara tidak langsung kita sudah turut andil dalam hal yang tidak benar dan jika hal ini berlangsung dalam jangka yang cukup lama, kita berkontribusi untuk kehancuran tempat kita bekerja. Dimanapun anda bekerja, ketika semua orang berlaku ABS maka dampaknya secara kumulatif akan menggerogoti negara ini.

Jika kita berani menyatakan kebenaran dengan berdasarkan ketulusan hati, maka kita akan berani menerima resiko yang harus diterima, namun pada akhirnya hal ini akan memberikan kebaikan bagi semua bila telah menyadari bahwa terkadang kebenaran itu menyakitkan, terasa pahit seperti obat atau jamu yang menyehatkan.

Kalau kita tidak berani menyaatkan kebenaran? Siapa lagi?

Kalau tidak mulai sekarang menyatakan kebenaran? Kapan lagi?


Salam

Berani berkata tentang “Kebenaran” (1)

Masih ingatkah kita mengenai kisah seorang anak SD yang secara jujur menginformasikan bahwa banyak teman sekelasnya yang mencontek ketika ujian berlangsung?

Bagaimana sikap dari orang tua murid yang mencontek juga para tetangga di lingkungan sekitarnya terhadap keluarga anak tersebut?

Si anak dan ibunya harus mengungsi demi keselamatan dan keamanan karena lingkungan yang tidak suka dengan “kebenaran” yang disampaikan anak kecil itu.

Disisi lain, para orang tua yang sebenarnya sadar bahwa menyontek itu tidak benar, berpandangan bahwa kalau tidak diberi contekan akan berakibat tidak baik bagi anaknya dengan kemungkinan tidak lulus. Dengan upaya mencontek ini akan berakibat baik bagi banyak anak yang berkemampuan pas-pasan.

Secara nurani, benarkah tindakah mencontek? Benarkah orang tua merestui anaknya untuk mencontek? Saya yakin bahwa dinurani mereka juga akan setuju kalau mencontek itu tidak benar, tapi baik bagi anaknya agar lulus.

Bagi pembaca yang tidak mengalami permasalahan seperti orang tua anak2 yang nyontek tentu akan secara langsung bilang bahwa tindakan mencontek tidak bisa ditolelir?

Tapi coba tanyakan pada diri sendiri apakah anda juga pernah nyontek waktu sekolah atau kuliah? Adakah perasaan bersalah ketika itu? Atau justru membanggakan diri kalau bisa lulus karena hasil copy paste atas hasil karya orang lain?

Saya harus berkata jujur, kalaupun seandainya posisi saya sama persis dengan anak itu saat menghadapi ujian nasional SD, belum tentu saya bisa berbicara “benar” tentang kondisi yang ada dalam ruangan kelas.

Ada pelajaran yang bisa kita petik dari permasalahan ini :

  • Betapa beruntungnya kita mempunyai anak kecil ini yang berhati mulia seperti berlian sehingga bisa mengatakan tentang kebenaran.
  • Sanggupkan kita menyatakan kebenaran saat ini ditengah banyaknya orang ”ABS” dan berani mengambil resiko untuk berbeda dengan orang lain?

Semoga kita bisa ambil bagian untuk menyatakan ”kebenaran”

Sabtu 3 Des 2011 Hunting...Sunrise dari rest area 97........, terus ke Ciganea, ke sentra Keramik Plered mudah2an cuaca di pagi hari cerah....

Tuesday, November 22, 2011

Selalu Ada Pelangi

Warna-warni pelangi yang muncul setelah hujan berhenti, membuat setiap orang yang menikmatinya, sejenak terpana akan keindahan pelangi dan melupakan hujan deras yang mengguyur bumi. Mungkin hanya dalam hitungan menit muncul bersama sinar mentari dari balik awan yang gelap.

Kemuraman , kesedihan, kerja keras yang terkadang sering menyakitkan, mungkin telah berlangsung lama dan terasa perjuangan begitu panjang serta melelahkan. Namun semuanya itu pasti akan ada batasnya. Jikalau waktu-waktu yang kita jalani ibarat hujan deras, maka akan ada saatnya hujan akan berhentu dan muncul pelangi yang indah.

Selama hampir 6 bulan terakhir di tahun 2010, banyak hal yang harus kami lalui, berbagai hal yang banyak menyita waktu, tenaga, semangat juga pengorbanan anak istri yang harus memahami kondisi saya. Bahkan sempat beberapa kali harus terkapar karena kelelahan, emosi yang tinggi, istirahat yang kurang dan tugas yang terlalu berat yang harus saya jalani.

Hingga di satu malam, dalam keletihan yang sangat menyesakkan, kusampaikan keinginanku kepada istriku “ Aku mau lempar handuk saja, karena terasa beban yang sangat berat dan tidak kuat untuk aku pikul sendiri”

Dengan tenangnya istriku berkata “ Jangan menyerah, semangatlah karena tidak mungkin Tuhan membiarkan kita menanggung beban kalau kita tidak kuat. Tetap bertahan hingga tugas selesai dan tetap berharap bahwa rencana Tuhan yang terindah buat kita”

Malam itu terasa sangat tenang dan damai, menyelimuti perasaan saya, betapa bodohnya saya memandang berbagai permasalahan hanya dari sisi manusiawi saja. Mengapa tidak segera bersimpuh dan meletakkan semua beban beratku di hadapanNya?

Apalah kekuatan manusia? Sangat terbatas, kekhawatiran tidak akan mampu merubah kondisi yang ada, tetapi sebaliknya dengan pasrah dan mengetahui kelemahan kita, maka Tuhan sendiri yang akan memberikan kekuatan bagi kita.

Ketika badai kehidupan menghadang kita, tetaplah berjalan dengan mengandalkan kekuatan kepada Tuhan, karena kita akan dituntunnya hingga badai itu berlalu hingga muncul pelangi kehidupan kita.

Tetap bertahan didalam badai kehidupan dengan berpegang dan mengandalkan pada Yang Maha Kasih, karena di akhir badai akan selalu ada pelangi kehidupan.

Adakah Kasih Tanpa Syarat?

Dalam kehidupan bermasyarakat saat ini, pada umumnya hubungan yang terjadi antara satu orang dengan orang lain seperti layaknya sebuah transaksi kehidupan. Semua hubungan terjadi karena ada motif transaksi, bahkan seringkali memanfaatkan hubungan untuk memperoleh keuntungan diri sendiri.

Secara kasat mata, akan terllihat seolah seseorang membantu orang yang lain, namun tidak sepenuhnya orang tersebut membantu tanpa pamrih.

Terlebih lagi, ketika seseorang mulai menjalin hubungan kasih dengan pasangannya, berbagai hal dilakukan untuk memperoleh imbalan kasih dari pasangaannya agar tidak bertepuk sebelah tangan.

Apakah mungkin seorang pria akan mengasihi seorang wanita tanpa syarat sama sekali ? jawabannya “tidak mungkin”, bahkan dalam kehidupan saat ini, banyak sekali pernikahan yang harus pecah ditengah jalan meskpun baru seumur jagung. Ini terjadi karena landasan kasih adalah transaksional, ada hitungan untung rugi, ada rasa dendam, ada rasa benci, ada rasa marah ketika pasangannya bertindak tidak sesuai dengan keinginan berdua yang telah disepakati.

Atau mungkin juga, seseorang memberi bantuan kepada yang lain, baik atasan, rekan sekerja atau mitra bisnis atau juga hubungan pertemanan, sepanjang motif transaksi menjadi landasaran maka semuanya akan berakhir dengan tidak baik. Transaksi terjadi ketika kedua belah pihak menerima syarat2 meskipun hal tersebut tidak pernah diungkapkan.

Transaksi akan berakhir ketika syarat itu tidak terpenuhi olah salah satu pihak.

Sering terucap hubungan/ kasih transaksional dengan ciri khusus yaitu terselip sebuah kata “tetapi/ tapi”

“Aku mengasihi sepenuh hatiku, tapi apakah engkau juga mengasihiku?”

“ Saya akan bantu sekuat tenaga, tapi apakah engkau mau ……..”

“ Saya akan menyelesaikan masalahmu, tapi kami harus………”

Jadi jikalau kita berniat untuk mengasihi/ membantu sesama, lakukanlah itu tanpa mengucapkan ”tetapi/tapi”

Lalu, mungkinkah seseorang mengasihi sesamanya tanpa syarat?

Hareee geneee? Masih ada orang bisa mengasihi sesama tanpa syarat?? Mimpi kali ye !!!

Ya, benar, ucapan seperti itu akan meluncur dengan cepat, karena pada dasarnya kita manusia sudah banyak mementingkan diri sendiri terlebih lagi ketika untuk memperoleh sesuatu harus bekerja keras sekuat tenaga. Namun perlu diingat bahwa keberhasilan yang kita raih, bukanlah kemampuan kita semata, tetapi Tuhan Yang Maha Kasih memberi kemampuan kepada kita.

Lha, kalau kita merasa bahwa keberhasilan kita juga suatu anugerah, apa kita juga tetap sulit untuk berbagi kasih tanpa syarat???

Kita masih ingat Bunda Theresa, sebagai contoh Bunda Theresa tanpa banyak bicara, tanpa banyak seminar, tanpa banyak worskhop, namun Ibunda Theresa selalu bekerja, bekerja dan bekerja membagikan kasih kepada sesama, meskipun orang tersebut miskin, meskipun orang terebut terbuang, meskipun orang tersebut tidak dikenal, meskipun orang tersebut menolak dia, meskipun orang tersebut mendekati ajal.

Kasih yang tulus, kasih tanpa syarat sudah dicontohkan oleh Bunda Theresa.

Itulah wujud kasih tanpa syarat, membantu/ menolong orang lain tanpa kata tapi.

Sebentar lagi bagi umat Katholik/ Kristen akan merayakan Jumat Agung 2 April 2010 dan Hari Paskah 4 April 2010, yang merupakan wujud Kasih Allah kepada umatNya.

Begitu besar kasih Allah kepada manusia, mekipun kita banyak kesalahan, meskipun kita sering tidak taat, meskipun kita lupa mengucap syukur atas berkatNya, meskipun kita banyak dosa.

Melalui pengorbanan dan kematian Yesus di kayu salib sebagai karya keselamatan dan kasih Allah dinyatakan kepada setiap umatNya.

Selamat merayakan Hari Jumat Agung dan Hari Paskah bagi semua umat Katholik/ Kristen yang merayakan, semoga Kasih Tuhan selalu menyertai kita semua.

Bandung, 30 Maret 2010


Purwadi Siswana

Thank’s to Mr. IWN

Enaknya Ngomong dan Komentar

Ketika membaca postingan Dhave dengan judul  “IPK Mentok 4 yang bikin frustasi”, saya tersenyum sendiri membayangkan betapa  rasa campur aduk nggak karuan hingga bikin frustasi.

Komentar saya di postingan Dhave “hahahahaahah...... selamat betapa beruntungnya sampeyan dhave”

Balesan Dhave “ Amin Om … bejo temenan akuh…”

Saya bales lagi ” dhave...., om lihat dari sisi lain, disyukuri ini merupakan tantangan, sampeyan diharapkan dapat menduplikasi ”dhave”2 yang baru . semoga berhasil”

 

Wis... betapa enaknya kalau ngomong dan ngomentari terasa ringan dan seolah semuanya akan bisa berjalan dengan lancar........,  Penonton dan komentator memang enak karena tidak merasakan sendiri betapa berat beban yang harus ditanggung......

 

Selama ini suasana kerja ditempatku sangat kondusif dan membuat semua orang bekerja dengan penuh kegembiraan dan rasa persaudaraan yang sangat erat. Meskipun kami harus pulang pagi bahkan terkadang juga masuk hari sabtu dan minggu, namun kami semua tidak pernah merasa jenuh karena selalu ada tantangan  yang dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu. Bahkan seolah menjadi ”super team”  dengan berbagai inovasi dan penyempurnaan sistem hingga menghasilkan karya yang terbaik.

 

Gubrak !!!!

Tidak berapa lama setelah mengomentari tulisan temanku ”dhave”, Kali ini ternyata giliranku mengalami beban yang berat. Betapa ringannya ketika hanya ngomong dan ngomentari orang lain, bagaimana kalau hal itu terjadi pada diri sendiri?

 

Dengan penuh kesadaran dan demi kebaikan untuk rekan dan tempat kerjaku,  mula-mula satu stafku pindah bagian setelah promosi, kemudian  menyusul 2 orang pindah dan promosi  dan satu lagi pindah dan memperoleh posisi yang lebih baik.

Semua itu untuk kebaikan tempat saya bekerja dan buat rekan2ku dan sudah sewajarnya  hal itu mesti terjadi karena mereka yang terbaik dibidangnya.

 

The show must go on, weleh-weleh...., ada empat orang kompeten yang pindah dari tempatku,  sementara calon pengganti belum ada, sempat membuat saya miris apakah mungkin pekerjaan yang harus saya tangani bisa selesai sesuai target dan juga kualitas yang sesuai standar?

 

Saya harus menertawai diri sendiri, karena memang benar,  banyak orang mudah ngomong dan berkomentar  untuk sesuatu hal, yang sebenarnya ia tidak mengalami kondisi yang dikomentari.

Pindahan

Pindahan, kata ini sagat bermakna bagi banyak orang yang sudah atau sering merasakan pindahan. Mungkin pindah rumah, pindah tempat kerja atau pindahan lainnya yang masing-masing membawa konsekuensi bagi orang yang melakukannya.

Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang pindah, baik dari sisi lingkungan sekitar maupun dari dalam diri sendiri. Tuntutan pekerjaan yang sangat berat juga bisa menyebabkan seseorang pindah, sebaliknya juga mungkin terjadi karena tidak ada tantangan lagi ditempat lama. Atau faktor lain seperti masalah kesehatan, bahkan juga mungkin mempertahankan prinsip dan idealisme.

Bagi karyawan atau pegawai perusahaan/ pemerintah, masalah pindah bukan menjadi hal yang aneh, bahkan menjadi hal yang lumrah/ wajar untuk dilakukan dengan maksud agar tetap terjaga kondisi yang baik bagi karyawan maupun perusahaan.

Memang kadangkala ketika pindah tanpa promosi, akan menjadi bahan pertanyaan banyak orang, terlebih lagi jika terjadi demosi dengan tanpa kesalahan . Otomatis hal ini akan berpengaruh pada karyawan tersebut.

Tinggal bagaimana menyikapi kepindahannya? Apakah disyukuri atau disesali tergantung dari bagaimana sudut pandang orang tersebut terhadap kejadian ini.

Secara kasat mata, jika pindah dan turun posisi maka pendapatan jelas turun, dan akan memberatkan dari segi ekonominya. Namun jika dipikir dengan jernih dan mencari makna yang terdalam dari peristiwa ini, mungkin yang muncul adalah rasa syukur. Karena value yang dimiliki seseorang bukan hanya dari sisi materi namun berbagai aspek yang bisa memberikan nilai tambah bagi orang tersebut antara lain :

  • Kesempatan untuk belajar hal baru
  • Kesempatan untuk menjalin hubungan yang lebih banyak
  • Kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga, yang selama ini sulit untuk diperoleh.
  • Kesempatan untuk menata kehidupan keluarga yang lebih baik karena waktu yang tersedia
  • Kesempatan untuk melakukan hoby yang selama ini terpendam karena sibuk kerja
  • Kesempatan untuk mendalami kehidupan beriman yang lebih baik dan mencoba untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan sesame.
  • Masih banyak kesempatan yang bisa dilakukan salah satunya adalah “sempat menulis artikel ini”

Yakinlah bahwa segala sesuatu yang terjadi atas diri kita, tentu seijin Yang Maha Kuasa, dan segala sesuatu yang terjadi tentulah yang terindah buat kita dan tepat pada waktunya, jika kita meyakini bahwa semua ini pemberian Yang Maha Kuasa.

Berani menyatakan tentang “Kebenaran” (1)

Masih ingatkah kita mengenai  kisah seorang anak SD yang secara jujur menginformasikan bahwa banyak teman sekelasnya yang mencontek ketika ujian berlangsung?

Bagaimana sikap dari orang tua murid yang mencontek juga para tetangga di lingkungan sekitarnya terhadap keluarga anak tersebut?

Si anak dan ibunya  harus mengungsi demi keselamatan dan keamanan karena lingkungan yang tidak suka dengan “kebenaran” yang disampaikan anak kecil itu.

 

Disisi lain, para orang tua yang sebenarnya sadar bahwa menyontek itu tidak benar, berpandangan bahwa kalau tidak diberi contekan akan berakibat tidak baik bagi anaknya dengan kemungkinan tidak lulus.  Dengan upaya mencontek ini akan berakibat baik bagi banyak anak yang berkemampuan pas-pasan.

 

Secara nurani, benarkah tindakah mencontek? Benarkah orang tua merestui anaknya untuk mencontek? Saya yakin bahwa dinurani mereka juga akan setuju kalau mencontek itu tidak benar, tapi baik bagi anaknya agar lulus.

Bagi pembaca yang tidak mengalami permasalahan seperti orang tua anak2 yang nyontek tentu  akan secara langsung bilang bahwa tindakan mencontek tidak bisa ditolelir?

 

Tapi coba tanyakan pada diri sendiri apakah anda juga pernah nyontek waktu sekolah atau kuliah? Adakah perasaan bersalah ketika itu? Atau justru membanggakan diri kalau bisa lulus karena hasil copy paste atas hasil karya orang lain?

 

Saya harus berkata jujur, kalaupun  seandainya posisi saya sama persis dengan anak itu saat menghadapi ujian nasional SD, belum tentu saya bisa berbicara “benar” tentang kondisi yang ada dalam ruangan kelas.

 

Ada pelajaran yang bisa kita petik dari permasalahan ini :

  • Betapa beruntungnya kita mempunyai anak kecil ini yang berhati mulia seperti berlian sehingga bisa mengatakan tentang kebenaran.
  • Sanggupkan kita menyatakan kebenaran saat ini ditengah banyaknya orang ”ABS” dan berani mengambil resiko untuk berbeda dengan orang lain?

Semoga kita bisa ambil bagian untuk menyatakan ”kebenaran”

Sunday, November 13, 2011

Pindahan

Pindahan, kata ini sagat bermakna bagi banyak orang yang sudah atau sering merasakan pindahan.  Mungkin pindah rumah, pindah tempat kerja atau pindahan lainnya yang masing-masing membawa konsekuensi bagi orang yang melakukannya.

Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang pindah, baik dari sisi lingkungan sekitar maupun dari dalam diri sendiri. Tuntutan pekerjaan yang sangat berat juga bisa menyebabkan seseorang pindah, sebaliknya juga mungkin terjadi karena tidak ada tantangan lagi ditempat lama. Atau faktor lain seperti masalah kesehatan, bahkan juga mungkin mempertahankan prinsip dan idealisme.

Bagi karyawan atau pegawai perusahaan/ pemerintah,  masalah pindah bukan menjadi hal yang aneh, bahkan menjadi hal yang lumrah/ wajar untuk dilakukan dengan maksud agar tetap terjaga kondisi yang baik bagi karyawan maupun perusahaan.

Memang kadangkala ketika pindah tanpa promosi, akan menjadi bahan pertanyaan banyak orang, terlebih lagi jika terjadi demosi dengan tanpa kesalahan . Otomatis hal ini akan berpengaruh pada karyawan tersebut.

Tinggal bagaimana menyikapi kepindahannya? Apakah disyukuri atau disesali tergantung dari bagaimana sudut pandang orang tersebut terhadap kejadian ini.

Secara kasat mata, jika pindah dan turun posisi maka pendapatan jelas turun, dan akan memberatkan dari segi ekonominya. Namun jika dipikir dengan jernih dan mencari makna yang terdalam dari peristiwa ini, mungkin yang muncul adalah rasa syukur.  Karena value yang dimiliki seseorang bukan hanya dari sisi materi  namun berbagai aspek yang bisa memberikan nilai tambah bagi orang tersebut antara lain :

  • Kesempatan untuk belajar hal baru
  • Kesempatan untuk menjalin hubungan yang lebih banyak
  • Kesempatan untuk  berkumpul dengan keluarga, yang selama ini sulit untuk diperoleh.
  • Kesempatan untuk menata kehidupan keluarga yang lebih baik karena waktu yang tersedia
  • Kesempatan untuk melakukan hoby yang selama ini terpendam karena sibuk kerja
  • Kesempatan  untuk mendalami kehidupan beriman yang lebih baik dan mencoba untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan sesame.
  • Masih banyak kesempatan yang bisa dilakukan salah satunya adalah “sempat menulis artikel ini”

Yakinlah bahwa segala sesuatu yang terjadi atas diri kita, tentu seijin Yang Maha Kuasa, dan segala sesuatu yang terjadi tentulah yang terindah buat kita dan tepat pada waktunya, jika kita meyakini bahwa semua ini pemberian Yang Maha Kuasa.

Sunday, November 06, 2011

Kios Bensin di Pinggir Sungai




Kalau di desa yang cukup terpencil, biasanya tidak tersedia SPBU, yang ada penjual bensin dengan botol ukuran satu liter di pinggir jalan.
Kalau yang ini penjual bensin berada di pinggir sungai karena yang beli bukan pakai motor atau mobil tapi perahu motor kecil yang mengisi bensin disini.

Saturday, October 29, 2011

Jagung Ungu




Kalau ubi ungu saya sudah biasa mengkonsumsi baik semasa kecil di Wonosobo maupun sekarang di Bandung,
Begitu pula dengan jagung.... yang menjadi makanan pokok untuk beberapa desa di wonosobo semasa saya masih kecil. Warna jagung biasanya putih, kuning dan ada juga yang kuning agak keemasan.

Lha Kalau jagung ungu baru tahu sekarang....
Warna biji jagung benar-benar ungu namun dibalik warna ungu itu daging buahnya tetap putih bersih.
Rasanya cukup manis dan sedikit lengket dimulut...

kta mbah "gogle" ,manfaat jagung ungu ini cukup baik untuk mengurangi kolestorol maupun obesitas....

Wednesday, October 19, 2011

Buah Matoa




Pertama kali saya merasakan kelezatan buah Matoa ketika pertama kali menginjakkan kaki di Papua sekitar tahun 1990.
Bentuknya seperti kelengkeng dengan ukuran yang cukup besar, dan ketika kulit buahnya terkelupas, bentuk daging buahnya mirip rambuan.

Rasanya benar-benar lezat, daging buahnya lembut kenyal, sedikit wangi dan manis, dan jika dapat yang sudah masak pohon..., daging buahnya mudah sekali terkelupas dari bijinya.... benar2 enaaaaaaaak, perpaduan antara rambutan dan kelengkeng.

Saya sudah pernah menyemai biji matoa lebih dari 20 biji dan bersyukur karena sampai sekarang tinggal 1 pohon yang hidup.
Sudah lebih dari dua tahun tetapi tingginya baru sekitar 2,5 meter.
Entah kapan berbuahnya.

Siang kemarin di depan kantor ada yang berjualan matoa...,
wis... langsung beli 5 bungkus.... sekaligus untuk mencoba lagi menyemai matoa mudah2an bisa tumbuh.

Manis dan lembutnya tektur buah matoa... benar-benar lezat...

mohon maaf, hanya saya kirimkan fotonya saja.

Nb. dibeberapa toko buah yang terkenal pada bulan2 Oktober s/d Desember tersedia buah Matoa.

Thursday, October 13, 2011

Alas Daun




Ke Bandung?
Selain wisata belanja juga wisata kuliner
Satu alternatif tempat makan dan cukup sensasional... adalah Alas Daun.
kita menikmati makan dengan alas daun...menu Sunda menjadi sajian utama.
Silahkan jika ke Bandung dan berminat menikmati sensasi & kenikmatan ala Alas Daun singgahlah ke Jl. CItarum 34

Monggo-monggo

Sunday, October 02, 2011

Kembang di atas air




Selamat pagi....
sinar terang menerobos jendela..
ternyata semalam lelap tidurku..
tak terasa berlalu begitu cepat
pagi ini kulihat bunga berjatuhan
mengambang di atas air.. terlihat indah..
kuambil kamera
dan ku jeptret...

selamat menikmati dan jangan lupa kritiknya

Pagi 1 oktober 2011
Laras Asri - Salatiga

Saturday, September 24, 2011

Braga Festival




Kembali kota Bandung menyelenggarakan Braga Festival, yang dilaksanakan di sepanjang jalan Braga.
Sedikitnya terdapat 4 panggung untuk pentas mulai dari yang tradisional hingga musik modern akan ditampilkan di panggung ini.

Silahkan datang ke Bandung , festival ini berlangsung hingga besok tanggal 25 September 2011.

Nb. ini oleh2 buat yang tadi bilang mau ikut superman terbang ke bandung hehehe

Friday, September 23, 2011

Menikmati akhir pekan




Bangun agak siang, bener-bener menikmati akhir pekan.
Ingin menikmati suasana pagi yang santai...
Goreng tempe kemul..., jerang air....buat kopi
Enak tenan... secangkir kopi dan tempe kemul hangat
menemani kami sekeluarga ngobrol bareng dipagi hari

Matur nuwun Gusti, untuk pagi yang indah ini

Tuesday, September 20, 2011

Berkubang di pantai Bagedur




Setiap hari sekitar pukul 13.30 pengembala kerbau selalu menggiring kerbaunya menuju pantai Bagedur.
Satu persatu kerbau teratur menuju satu tempat yang sudah biasa digunakan untuk "mandi kerbau" setelah selesai membajak sawah.

rasanya masih penasaran kepingin mengunjungi pantai Bagedur yang panjangnya lebih dari 6 km dan pasirnya yang padat bisa dilalui kendaraan...
dan menanti kerbau beriringan menuju pantai ...

siapa mau kesana?

Sunday, September 18, 2011

Gambung - Ciwidey




menikmati keindahan fajar di Gambung
pemandangan indah disisi barat dan sisi selatan terlihat layering yang indah
kali ini mencoba untuk belajar item putih

mohon saran/ kritiknya

matur nuwun

Thursday, September 15, 2011

Borobudur




Keindahan dan kebesaran candi Borobudur, selalu ada sisi lain yang menarik untuk dinikmati keindahannya

Monday, September 12, 2011

Ikut Pameran Foto




Puji Tuhan, bisa ikut mempromosikan keindahan alam indonesia melalui pameran foto di KJRI Frankfurt.
Dua foto yang lolos yaitu Candi Arjuno dan Pulau Ismoyo.

Terima kasih Gusti

Sunday, September 04, 2011

Mie Ongklok & Sate pak "Yadi"

Rating:★★★★
Category:Other
Ritual kalau mudik ke wonosobo, makan mie ongklok bareng
Meski banyak warung mie ongklok, salah satu tempat favorit kami sekeluarga
adalah Mie Ongklok pak Yadi.
Tempatnya di Jl A Yani Wonosobo

Friday, September 02, 2011

Fajar di Rawa Pening




Sekian lama memendam keinginan untuk mengunjungi Rawapening....., akhirnya bisa menikmati keindahan Rawa Pening.
Janjian sama mas Dhave sekitar jam 5 pagi di perempatan Jetis Salatiga, kami bertiga (Saya, Dhave dan QQ keponakanku) meluncur kearah Tuntang.

Puji Tuhan untuk kesempatan yang diberikan kepada kami....
Pagi yang cerah dan pemandangan yang indah.
Harmoni alam yang indah antara Rawa Pening dan dikejauhan membiru Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo.

Terima kasih Gusti untuk pagiMu yang indah

Rawa Pening, 1 September 2011

Mas Dhave... matur nuwun ya sudah menemani ngublek2 rawa pening

Senja di Prambanan




Betapa beruntungnya sore ini ketika bisa mengunjungi prambanan dikala senja.
Berulang kali berkeinginan untuk menikmati senja di Prambanan tetapi selalu saja tidak berhasil, berulang kali melewati jalur Yogya - Solo tapi tidak pernah dapat moment yang indah seperti sore ini.
Pernah pula mencoba ke Prambanan ketika cuaca sore cerah sekai, tapi ternyata terlambat sang mentari sudah tenggelam di ujung cakrawala.

Monggo-monggo, silahkan menikmati dan mohon kritik dan sarannya

Terima kasih Gusti untuk senjaMu yang indah di Prambanan

Prambanan, 29 Agustus 2011, ditemani Abram

Thursday, September 01, 2011

Waduk Wadaslintang




Sebagian wilayah wonosobo bagian selatan yang berbatasan dengan Kebumen, memiliki kondisi tanah yang kurang subur dan relatif lebih kering dibandingkan wilayah lain.
Untuk memenuhi kebutuhan perairan di wilayah ini dan di kebumen maka dibangunlah waduk Wadaslintang

Saturday, August 06, 2011

Ndesa ku




Gambar lawas ketika pulang ke Wonosobo, betapa indahnya dan suburnya ndesaku.

Terima kasih Gusti..

Wednesday, August 03, 2011

Chocodot

Rating:★★★★
Category:Other
Satu-satunya di dunia "Chocolate with dodol Garut" menjadi salah satu alternatif buah tangan dari Garut.
Menurut saya ini juga aksi "glocal" dan coklat ini bener2 ASGAR banget.

Tuesday, August 02, 2011

The hidden Paradise




Perjalanan yang cukup melelahkan dan bisa juga bagi sebagian orang membosankan, jalan berkelok-kelok dari Pamengpeuk hingga Cikajang menembus pegunungan dan hutan.
Jika anda sudah melalui kelok 44 dan merasa ssangat melelahkan..., jalur ini lebih dari 100 kelok.....:)
Betapa beruntung saya melihat pemandangan yang sangat indah ketika sejenak melepas lelah disalah satu tikungan tajam.
Seolah melihat "surga yang tersembunyi di antara hutan dan pegunungan"
Sangat indah..

TRIPLE 'O'

http://poerwadi.blogspot.com/
uneg2 ati, renungan dan tulisan lainnya

Lama nggak nulis

Kalau pikiran lagi buntu
mulutpun terasa kelu
tanganpun kaku
hingga nulispun aku nggak mampu...

ayo nulis lagi....

Saturday, July 23, 2011

Puncak Darajat




Banyak wisatawan yang berkunjung ke Garut langsung menuju tempat favorit seperti Cipanas, Kampung Sampireun dan sekitarnya.
Ternyata kali ini saya beruntung banget... mengikuti petunjuk menuju kawah Darajat.... jarak sekitar 22 Km dari kota Garut.
Jalan menuju lokasi sangat bagus.. hotmix mulus..
Puncak Darajat memberikan fasilitas kolam air panas, dan penginapan serasa dinegeri atas awan.

Satu hal yang menjadi saya ingin kembali kesini..., membayangkan keindahan Sunrise....
Jika Tuhan mengijinkan.... saya akan hunting Sunrise ditempat ini, karena diujung terlihat gunung Cikuray dan lembah hijau sekitar Garut.
Selesai hunting... terus berendam dalam kolam air hangat...
enak tenan.

Kopi Luwak Papandayan

Rating:
Category:Other
Mungkin keberuntungan bagi saya, ketika pulang dari pangandaran setelah menyusuri pantai selatan, saya ambil jalur pulang lewat Tasik - Garut.
Sambil melepas lelah, kami menikmati makan malam di warung makan sekitar Kadungora... dan ada minuman kopi Luwak.
langsung saya coba dan ternyata.... enak tenan...
Sabtu ini bersama istri dan qinan muter2 Garut... pulangnya bawa kopi luwak.
Lumayan punya persediaan 3 pak, cukup untuk kami nikmati sekeluarga.
Mau?

Friday, July 15, 2011

Wana Wisata Karang Nini




Letak wana wisata ini sekitar 6 km menjelang Pangandaran, menuju ke lokasi wana wisata Karang Nini, kita akan melewati jalan beraspal (baru diperbaiki sekitar 1 bulan) yang membelah perkebunan jati milik perhutani.

Dilokasi ini tersesia penginapan sementara hanya tersedia 3 rumah masing2 dengan 2 kamar tidur. Tarif permalam Rp. 275 ribu.
Suasana di penginapan sangat cocok bagi rekans yang ingin menikmati kesunyian, yang hanya mendengarkan kicauan burung, debur ombak dan angin yang menggerakkan dedaunan.
Pemandangan dari depan penginapan sangat indah, berhadapan langsung dengan laut selatan. Juga terdapat akses jalan setapak menuju pantai berkarang yang banyak terdapat ikan2 hias.

Tidak jauh dari penginapan terdapat area parkir yang cukup besar, dan pengunjung bebas untuk menikmati keindahan alam juga semacam bukit yang menjorok ke laut.
Pemandangan sangat indah dan mengaggumkan, kesebalh timur dikejauhan telihat horizon pulau Nusakambangan, kebarata tanjung pangandanaran.
Tempat ini sangat cocok bagi rekans yang ingin mengabadikan sunrise dan sunset.
Dibawah bukit, terdapat jalan kecil menuju pantai timur, yang terlihat indah dan seolah tak belum terjamah... karena tidak ada bekas tapak kaki ketika kami turun kepantai.

Karang yang cukup besar sangat kontras dengan biru langit juga biru laut.
Disis barat jalan setapak lebih baik kondisinya dan kita bisa melihat sisi lain dari Karang dan hamparan pasir luas... dan landai

Istirahat dibawah pepohonan sambil memandang kearah laut lepas, membuat kita menjadi lebih dekat dengan Sang Pencipta, betapa agung dan indah ciptaannya,

Silahkan untuk dinikmati.

Jika ingin minta informasi lebih lanjut, silahkan hubungi bpk Asep Sukmaya
tlp. 085291096606 Wana Wisata Karang Nini

Pantai Batu Hiu




Pantai Batu Karas




Banyak pengunjung pantai yang hanya menikmati pantai Pangandaran, Pantai Batu karas ini terletak dekat dengan Green Canyon, tinggal mengikuti jalur jalan raya dari tempat parkir green canyon hingga sampai jembatan langsung belok kiri.
Mengikuti jalan pinggir sungai akan langsung menuju ke pantai Batu Karas.

pantai ini cukup landai dan banyak pepohonan sehingga buat pengunjung yang tidak berengan bisa menikmati keteduhan dibawah pohon.

Ada beberapa fasilitas permainan seperti selancar juga banana boat.

Karang-karang sekitar pantai juga indah untuk dinikmati,

Silahkan

Jembatan Gantung




Menyusuri arus kearah muara, sengaja saya menuju jembatan gantung...
Perjalanan menyusuri sungai ini terasa menyenangkan karena air jernih, hijau pepohonan.
Semilir angin membuat terkantuk-kantuk
TIdak terasa akhirnya sampai di jembatan gantung
Jembatan gantung ini dasarnya dari anyaman bambu dan diikat dengan kawat2 kecil ke kawat penopang.
Jalur ini merupaka jalan pintas dari pada melewati jembatan utama yang harus muter sekitar 6 Km
Tidak bisa dilalui untuk dua arah secara bersamaan.
Goyangannya sangat kencang ketika ada motor yang melewatinya,

silahkan untuk menikmatinya

silahkan menikmati gambarnya

Thursday, July 14, 2011

Cukang Taneuh




Bagian 11

Terasa tidak lengkap jika ke Pangandaran tanpa mengunjungi "green canyon".
Pagi itu kami beruntung karena tanpa harus mengantri sudah bisa lagnsung diantar perahu menuju cukang taneuh.
Beberapa kalil saya ke sini selalu airnya keruh karena bertepatan dengan musim hujan.
Kali ini beruntung... airnya jernih banget.

Menyusuri sungai yang jernih dan hijau pepohonan sekitara sungai membuat perjalanan menuju cukang taneuh terasa nyaman.

Cuaca yang cerah, air yang jernih menambah indahnya suana didalam green canyon.

selamat menikmati

Pagi di Pangandaran




Bagian 10

Sengaja kami bangun pagi untuk bisa menikmati keindahan fajar di Pangandaran
ternyata pagi ini sang mentari tertutup awan pagi
Namun keindahan pagi tetap kami nikmati.

Senja di Karang Tawulan




Bagian 9

Melanjutkan perjalanan menuju pangandaran, kami singgah di pantai Karangtawulan, menjelang senja lokasi wisata ini sudah mulai sepi.
Kami menikmati keindahan senja di pantai ini.

Nelayan Pantai Selatan




Bagian 8
Ombak yanag besar dilaut selatan menyulitkan bagi nelayan untuk mulai melaut, sehingga dibuatlah bangunan penahan ombak sehingga perahu yang akan melaut bisa lebih mudah untuk memotong ombak.
sangat menarik memperhatikan perjuangan nelayan, mulai dari bergotong royong untuk mengangkat perahu, hingga ke air dan beriringan mulai melaut.

Pantai Santolo - Garut Selatan




Bagian 7

Matahari sudah berada dipuncak, keringat sudah mulai bercucuran namun kelelahan sebanding dengan indahnya pemandangan pantai Rancabuaya.

Kami melanjutkan perjalanan menelusuri jalur selatan, terasa nyaman, jalan cukup mulus dan tidak ada kendaraan lain sehingga serasa jalan milik sendiri.

Pemandangan sepanjang jalur ini kita bisa menikmati keindahan pantai dan kadang kami berhenti di jembatan atau pinggir jalan untuk menikmati keindahan alam.
Kadang terlihat jalan lurus seolah masuk ke laut ... ternyata jalan berbelok, pemandangan yang benar-benar indah.

Tidak terasa kami sudah hampir sampai di Santolo, dan terlihat garis pantai memanjang berpasir putih. Langsung kami menuju warung makan pinggir pantai Santolo.
Sambil menunggu pesanan, kami menikmati indahnya penandangan pantai dan hembusan angin yang membuat ngantuk.
Menikmati ikan kuwe bakar, dan udang asam manis dan cah kangkung langsung kami habiskan berdua.

Setelah isitrahat sejenak, kami menuju TPI Santolo dan mengambir gambar aktivitas sekitar TPI Santolo.
Selamat menikmati ...

Monday, July 11, 2011

Biru di Puncak Guha




Bagian 6

Matahari sudah meninggi dan terasa panasnya cukup menyengat di kulit, berteduh di sisi barat Pantai Rancabuaya terasa nikmat dibuai angin laut dibawah rindangnya pepohonan.

Setelah sejenak istirahat, kami melanjutkan perjalanan menuju kearah timur dari Rancabuaya, mengambil jalur utama yang cukup lebar dan kondisi jalan masih cukup bagus. Jalan ini merupakan bagian dari Jalur Lintas Selatan Jawa Barat.
Kontruksi jembatan sudah mempertimbangkan kebutuhan untuk masa datang sehingga jembatan terlihat kokoh dan lebar.

Sekitar 3 km dari Rancabuaya, sampailah ke tempat dengan naman Puncak Guha, yang merupakan tebing di pinggir pantai, dan di area tersebut terdapat gua kelelawar, juga area untuk menikmati indahnya pemandangan pantai selatan.

Kendaraan roda 4 sekarang sudah bisa masuk ke lokasi ini, dengan membayar parkir Rp.10.000,- termasuk penumpangnya.
Lumayan tidak perlu jalan kaki di saat matahari pas panas terik.

Alur ombak yang saling menyusul terlihat berirama dan indah untuk disaksikan dari atas tebing, juga horizon laut yang seolah menyatu dengan langit biru bisa dinikmati dari tempat ini.

Pemandangan disebelah kiri... terdapat banyak pohon pandan laut yang besar sehingga memungkinkan untuk jadi tempat berteduh, dan tempat yang indah bagi pasangan muda yang sedang dilanda cinta...., memandang indahnya laut dan tak hiraukan kalau ada pengunjung lainnya... asyikkk banget.

Benar-benar indah pemandangan dari Puncak Guha...., panas terik matahari terasa hilang ketika berteduh di pondok kecil dan menikmati buaian angin membuat kita terasa mulai mengantuk disiang bolong.

Dipinggir Pantai Rancabuaya




Bagian 5

Sambil berteduh dibawah pohon, sejenak mengawasi aktivitas disekitar pantai, terlihat seorang anak berlari membawa peralatan pancing dengan tergesa-gesa.
Setelah meletakkan kaleng berisi ikan kecil dan udang sebagai umpan, gunting dan sandalnya, segera lari menuju kearah karang untuk segera melempar umpan pancingnya.

Disisi lain dua anak perempuan kecil sedang bercanda dan berenang ditepian, tertawa penuh riang..... dunia anak-anak dunia yang penuh kegembiraan.

Satu pose photografer amatir sedang membidik sasaran yaitu pemancing di tepi pantai, terlihat menikmati obyek sehingga panas terikpun tidak terasa.

Ketika ombak besar datang, pemancingpun segera menepi agar terhindar terpaan ombak yang besar.

Terasa menarik mengambil gambar HI di tepi Pantai.

Pantai Rancabuaya




Bagian 4

Perjalanan dari curug Cibodas menuju ke Pantai Rancabuaya lebih nyaman karena jalan relatif lebih bagus dan menurun, sepi kendaraan yang lewat. Dari kejauhan terlihat batas Pantai Rancabuaya, seolah melambai-lambai agar cepat sampai kesana.

Memasuki area Wisata Rancabuaya sudah ada perubahan yang cukup banyak terutama ketersediaan hotel yang sudah baik dan ber AC. Ada 3 buah hotel baru yang merupakan satu group, dan mampu menampung banyak tamu rombongan.

Pantai terlihat sepi pengunjung, mungkin karena masa liburan sudah akan berakhir. Bunyi deburan ombak menerpa karang terdengar cukup keras. Angin bertiup cukup kencang dan cuaca sangat cerah....., langit biru tidak berawan.

Setelah membayar bea masuk yang relatif murah sekitar Rp.3.500 per orang kami mengarahkan kendaraan ke ujung timur pantai Rancabuaya untuk menikmati pemandangan alam.
Suasana yang tenang, membuat kami bebas untuk mengekplor Rancabuaya, dan saya tertarik pada gugusan batu karang sepanjang pantai.


Curug Cibodas - Cisewu




Bagian 3

Melanjutkan perjalanan dari Cukul menuju Cisewu yang berjarak kurang lebih 26 Km, harus kami tempuh dalam waktu 1,5 jam.
Menuruni jalan sempit dan aspal yang mulai mengelupas, kami harus ekstra hati-hati karena sisi kanan tebing, sementara sisi kiri jurang. Tikungan tajam dan ketika berpapasan salah satu kendaraan harus menepi dan berhenti memberikan kesempatan kendaraan lain untuk lewat.
Setelah melewati jembatan sungai, kami mulai melewati jalan menanjak dengan kondisi yang tidak jauh berbeda pada saat menuruni lembah. Secara umum jalan masih layak untuk dilalui kendaraan roda 4, kecuali jenis sedan.
Kami menyarankan agar kendaraan dicek terlebih dahulu karena turunan tajam dan tanjakan yang tinggi serta jarang ditemukan perumahan/ dusun sehingga perlu isi BBM secukupnya, ban serep juga harus disiapkan karena jarang ditemui tukang tambal ban.

Meskipun perjalanan cukup menantang, kami sempat menikmati pemandangan yang indah yaitu lembah hijau dan aliran sungai yang jernih. Sehingga tak terasa perjalanan ini tidak membosankan bahkan mengasyikkan dan cukup memacu adrenalin, terlebih lagi ketika menaiki tanjakan panjang dan sempit ada kendaraan macet.
Terpaksa kami harus berhenti dan menunggu sementara waktu karena ada truk diarah berlawanan yang tidak bisa melewati jalan yang sempit.
Ketika supir truk menyadari bahwa jalan tidak mungkin dilalui truk, maka truk mundur dan kami bisa melalui kendaraan yang mogok dengan sangat hati-hati karena sempit dan sebelah kanan jurang yang sangat dalam.

Sampai di Kecamatan Cisewu sekitar jam 8.20. Situasi tidak banyak berubah dibandingkan 3 tahun lalu. Sekitar 10 menit setelah Cisewu, saya melihat sungai yang cukup besar dan betapa beruntungnya bisa menikmati air terjun yang jernih dan tenang. ”Curug Cibodas” kata salah seorang penduduk setempat yang saya tanya.

Melihat jernihnya air segera saya masuk ke sungai merasakan dingin dan segarnya air pegunungan, dan membasuh muka dengan air sungai itu...... terasa maknyessss, dingin dan segar.
Rasanya kepingin mandi... tapi karena kondisi kurang fit ya... cukup cuci muka saja supaya tidak masuk angin.
Kepenatan perjalanan yang cukup menantang, terasa hilang setelah menikmati keindahan dan kesegaran air terjun ini.
Perjalanan kami lanjutkan menuju Pantai Rancabuaya.

Perkebunan Teh Cukul




Bagian 2

Meninggalkan situ Cilenca untuk melanjutkan perjalanan yang masih cukup panjang, kami mengarahkan kendaraan kearah perkebunan teh Cukul. Jalanan masih sepi namun dibeberapa tempat sudah mulai terllihat para pekerja pemetik teh mulai bersiap menunggu kendaraan penjemput.

Kondisi jalan sudah berubah total dibandingkan perjalanan pertama tahun 2008 banyak jalan berlobang, namun kali ini jalan sudah dihotmix mulus, sehingga kami bisa melaju dengan nyaman. Inilah buah dari pembangunan dan dampaknya sangat terasa manakala suasana di perkebunan ini menjadi lebih ramai, perumahan yang lebih tertata rapi karena perekonomian menjadi lebih maju.

Ditengah perkebunan Teh, kami berhenti sejenak untjk mengambil gambar rumah gaya eropa yang sedang dipugar, dulu merupakan bangunan kayu yang berada di tepi telaga kecil.
Bangunan in sangat menyolok karena merupakan satu2nya bangunan yang besar di perkebunan teh Cukul. Nampak bangunan ini sedang dipugar dengan bentuk sesuai bangunan lama tetapi bangunan dari dinding batubata agar kuat bertahan.
Setelah mengambil gambar, kami melanjutkan perjalanan, dan kembali lagi kami harus mensyukuri keindahan pemandangan alam di sekitar perkebunan Teh.

Kabut masih menutupi sebagian besar bukit2 teh, sehingga hanya terlihat seperti siulet yang menampakaan keindahan alam pagi ini.
Kami berhendi sejenak dan menikmati pemandangan yang indah, jalan yang mulus.

Ditempat kami mengambil gambar, terlihat elf (angkutan kota) menurunkan penumpang dan langsung melesat cepat seolah hllang tertelan kabut pagi.
Kami pacu kendaraan kearah dimana elf menuju...., namun ketika mencapai batas perkebunan, kami harus menekan rem karena jalan berubah drastis dari hotmic menjadi aspal yang mulai mengelupas.
Perubahan ini terasa sekali karena wilayah perkebunan Cukul merupakan bagian dari Kabupaten Bandung, sementara sebelah selatan masuk dalam Wilayah Garut Selatan.

Situ Cileunca




Bagian 1 dari Catatan Perjalanan Menyusuri Pantai Selatan Jabar

(Mudah2an tulisan ini dapat menambah informasi bagi rekan2 semua, yang tertarik untuk melakukan perjalanan sepanjang pantai selatan jabar.
Setiap lokasi yang kami singgahi akan kami sampaikan gambar dan uraian singkat informasi yang terkait dengan lokasi tersebut
Semoga bermanfaat)



Rencana perjalanan ini sudah lama sekali kami perbincangkan dengan rekans sekerja, namun selalu tertunda untuk dilaksanakan dengan berbagai hal yang tidak bisa ditinggalkan.
Perjalanan ini untuk menepati janji saya untuk mengantar rekans menyusuri pantai jawa barat.
Perjalanan ini juga merupakan napak tilas sekitar 3 tahun yang lalu, saya sekeluarga menyusuri jalan bebatuan sepanjang jalur selatan hingga Pangandaran.

Rencana sudah ditetapkan, tanggal 9 s/d 10 Juli 2011 namun ternyata beberapa rekans mengundurkan diri karena ada kegiatan yang lebih penting.

Saya tawarkan kepada teman yang lain, juga tidak ada yang tertarik, maka kami berdua, saya dengan mas Fajar akhirnya berangkat juga.
Perjalanan dari Bandung berangkat sekitar jam 04.00 pagi menuju Pangalengan.
Jalan masih sangat sepi kami bisa melajukan kendaraan dengan lancer, ditambah lagi kondisi jalan yang sudah lebih baik khususnya mendekati Pangalengan, sangat mulus karena baru selesai di hotmix.

Pukul 05.00 kami sudah sampai di Pangalengan, dan singgah di Mesjid karena mas Fajar akan melaksanakan sembahyang Subuh.

Kabut masih cukup tebal di daerah ini, dan ketika tiba di Situ Cileunca sekitar 05.15 suasana hening pagi dank abut menyelimuti Situ…, terasa dingin sekali.
Kami menuju warung yang sudah terbuka, untuk menghangatkan badan sambil menunggu waktu sang Mentari mengahmpiri pagi.
Semangkuk indomie rebus dan segelas kopi susu menghangatkan badan kami.
Kabut pagi tidak beranjak pergi, mentari tertutup awan pagi....., kami menuju tepi situ dan menikmati keindahan alam di dinginnya pagi Situ Cileunca.
Awan tebal menggantung di ufuk timur dan diatas Pangalengan, Sang Surya tertutup awan pagi.

Terima kasih Gusti untuk menikmati dinginnya pagi di Pangalengan

Saturday, July 02, 2011

Biru di Jatiluhur




Jalan2 lagi ke Jatiluhur.. kali ini survey untuk rencana kegiatan wilayah.

Wednesday, June 29, 2011

Menu Ndeso Pinggir Kali Serayu




Hampir setiap kami pulang ke Wonosobo, menyempatkan untuk singgah di warung Ikan Goreng Lik Tuti. Tepatnya di Desa Kalibagor dekat Banyumas, berada dekat dengan tepi Sungai Serayu.
Yang khas di warung ini adalah Sambel dan ikan goreng dari kali Serayu.
ketika mampir bulan lalu ada yang menarik, selama ini kentang diolah jadi kentang goreng, sambel goreng kentang, perkedel kentang, atau campuran untuk sop.
Oseng-oseng kentang menjadi sajian selain oseng2 kacang panjang..

Untuk rasa.... wis.. maknyuss tenan
dan harga relatif murah

nah... jika rekans pas dalam perjalanan melalui banyumas, saya sarankan untuk singgah dan menikmati sambel dan ikan goreng kali serayu...
pasti akan ingin kembali kesini...