Setiap libur lebaran, jalur Nagrek menjadi pusat perhatian bagi para pemudik maupun petugas pengatur lalulintas juga media massa yang selalu meliput kondisi jalan raya dari Bandung ke Jawa Tengah melalui jalur selatan. Kemacetan sudah menjadi hal yang biasa dialami para pemudik, kemacetan bias mencapai lebih dari 10 km. Pengaturan buka tutup jalur searah sudah biasa dialami para pemudik karena arus kendaraan yang cukup padat dari Garut maupun Tasikmalaya menuju Bandung akan bertemu di Jalur Nagrek.
Upaya pemerintah untuk memperlancar jalur Nagrek ini telah terwujud dengan dibangun dan dioperasikan jalur lingkar Nagrek, sehingga kendaraan dari Bandung menuju Garut maupun Tasikmalaya dan Garut melalui jalur yang berbeda.
Jalur lingkar Nagrek cukup luas dan kondisi jalan masih mulus, hanya ada beberapa tanjakan yang cukup tinggi, sehingga pengemudi harus mampu melajukan kendaraan dengan kecepatan yang tepat sehingga tidak mengalami kendala ketika mendaki tanjakan tajam.
Pemandangan alam sepanjang jalur lingkar Nagrek ini sangat indah mulai dari bawah menanjak mengelilingi bukit yang cukup tinggi, bahkan membelah bukit sehingga perlu dibangun beton penguat dinding dan palang beton sepanjang kurang lebih 400 m membelah bukit.
Pemandangan indah dalam jalur dinding beton ini sangat menarik untuk diabadikan.