Letak obyek wisata curug Malela berada di Kabupaten Bandung Barat, tepatnya di Kecamatan Rongga.
Jarak dari bandung ke Gunung halu sekitar 60 Km, dengan alternatif rute yang nyaman melalui tol Purbaleunyi, keluar gerbang Padalarang. Ambil jalur kekiri menuju ke Cimareme, akan ketemu pertigaan menuju ke Cililin.
Ambil jalur ke Cililin hingga ke Gunung Halu, kondisi jalan relative bagus dan sebagian sudah di cor beton.
Meskipun jarak dekat namun perjalanan dari Bandung ke Gunung Halu sekitar 3 jam perjalanan karena melalui beberapa pasar yang membuat jalan menjadi macet.
Setelah sampai di Gunung Halu, perjalanan dilanjutkan hinggal ketemu pertigaan, lurus ke CIwidey, kekanan ke Buni Jaya kecamatan Rongga.
Sebenarnya ada juga angkutan kota dari Ciroyom ke Buni Jaya, namun perjalanan akan memakan waktu lebih dari 3 jam.
Sampai ke BuniJaya ambil arah ke kanan menuju perkebunan the Montaya, kita akan menikmati perkebunan the dan pohon2 mahoni yang besar2 sepanjang jalan. Sekitar 4 Kilo meter perjalanan masih bisa dilalui kendaraan roda 4 asal garden cukup tinggi.
Setelah mencapai ujung perekebunan teh, kondisi jalan rusak, dan tidak beraspal, jika hujan berlumpur, biasanya dipertigaan sudah banyak tukang ojek yang mencegat pengendara mobil untuk meinggalkan mobil di daerah tsb diganti ojeg.
Kami abaikan saja permintaan tukang ojeg, dan dengan perjalanan off road akhirnya bisa mencapai desa terdekat, mobil bisa diparkir di dekat sekolah SD. Dari sini berganti dengan ojeg menuju curug Malela, tarif PP Rp. 25.000,-
Namun apabila kita menggunakan jeep 4x4, masih bisa melalui kondisi jalan yang parah, hingga mencapai jalur setapak yang sedang di pasang beton untuk jalur pengunjung.
Terlihat banyak pekerja yang sedang menyiapkan prasarana tempat wisata, mulai dari tempat istirahat, kamar mandi juga tempat jaga.
Dari tempat ini terlihat dikejauhan curug Malela yang gemuruhnya terdengar jelas meskipun jaraknya lebih dari 1 Km.
Perjalanan dilanjutkan melalui jalan setapak dan turunan tajam, namun pemandangan benar-benar indah.
Turun dengan tertatih-tatih melewati jalur setapak dan akhirnya ada ruang terbuka yang sudah disiapkan bangunan untuk istirahat bagi pengunjung. Kita bisa menikmati indahnya curug dari kejauhan warna putih diantara hijau lereng pegunungan.
Wis.... dengan napas ter-engah-engah (karena SETULEGI), saya mencoba untuk terus turun dan akhirnya sampai di tepi curug...., rasanya sangat sesuai dengan perjuangan menuruni bukit ke lembah curug Malela.
Benar-benar curug yang besar dan tinggi, dibandingkan dengan beberapa curug yang pernah saya kunjungi. Curug ini masih sangat natural, belum ada fasilitas untuk para pengunjung, tidak ada tempat bilas, ataupun kamar kecil.
Bebatuan yang besar-besar dan curah air yang turun dari curug membuat kita terasa kecil dibandingkan curug ini.
Silahkan untuk dinikmati.
Terima kasih Tuhan untuk kesempatan menikmati keindahan alamMu.
Bandung, 8 Januari 2010
nb : curug Malela mulai ramai dikunjungi wisatawan semenjak bpk Wagub Jabar Dede Yusuf mengunjungi tempat ini tahun lalu.