Sunday, March 04, 2012

Keheningan di Situ Cisanti




Pertama kali mengunjungi SItu CIsanti di tahun 2009, kondisi jalan dan kebersihan di sekitar Situ sudah sangat berbeda dan ada kemajuan khususnya jalur jalan yang rusak parah pada tahun 2009 kini sudah baik untuk dilalui karena sudah di cor beton.

Gulma yang memenuhi waduk sudah tidak ada lagi, sehingga permukaan waduk terlihat jernih sekali.

Bandingkan dengan kondisi tahun 2009 seperti yang telah saya posting disini :
http://3ojo.multiply.com/photos/album/47/Perjalanan_ke_Hulu_Sungai_CItarum

Saya sangat beruntung bisa menikmati keheningan di Situ Cisanti, angin yang berhembus cukup kuat terasa dingin menerpa kulit meskipun pagi itu cuaca cukup cerah.

langit membiru disisi selatan, seolah menyambut kedatangan saya dengan penuh bersahabat.Benar-benar beruntung, dapat menikmati keindahan situ Cisanti dalam keheningan karena hampir tidak terlihat banyak pemancing di sekitar situ maupun pemancing ditengah situ menggunakan ban dalam mobil.

Hanya ada tiga orang pencari lumut yang sedang mengumpulkan lumut untuk umpan memancing.

Perjalanan dengan mengendarai si item "siji pitu" tidak banyak mengalami kendala karena jalan relatif sudah sangat baik.

Silahkan menikmati keindahan Situ Cisanti

Terima kasih Gusti, untuk pagi yang indah ini

27 comments:

wibowo wibisono said...

Mereka nyari lumut buat apa Mas?

Bulan Maria said...

jadi inget situ patenggang

Bulan Maria said...

itu cari apa pak Pur?
hehehe masuk ke air masih pake helm apa dibawahnya naik motor ya xixixixi

DhaVe Dhanang said...

"Hanya ada tiga orang pencari lumut yang sedang mengumpulkan lumut untuk umpan memancing.", sedikit meluruskan Om. Sebernanya bukan lumut, tetapi Alga jenis Spyrogira. Kalau lumut biasa hidup di pepohonan lapuk, batu atau tanah-tanah seresah. Memang gampang menyebutnya lumput buat organisme air ini, tetapi kurang tepat sebenarnya. Mungkin dalam aras komunikasi tidak apa-apa, tetapi jika masuk ranah akademis, terlebih sains, lumut yang di maksud adalah salah.
Salam

DhaVe Dhanang said...

masih gahar di jalanan nie Om

DhaVe Dhanang said...

biasanya untuk umpan mancing. Ikan pemakan alga "karper dkk" suka dengan lumut eh alga yang dimaksud.

Johanes Jonaz said...

kapan2 saya mampir ah...

Purwadi Siswana said...

untuk umpan mancing...

Purwadi Siswana said...

kapan ke bandung lagi mbak?

Purwadi Siswana said...

cari lumut....
pakai helm biar aman.... maksudnya helmnya nggak mungkin diambil orang hehehehe

Purwadi Siswana said...

lha kalau sama ahlinya..... harus saya terima dengan senang hari hehehehehe

Purwadi Siswana said...

yang jelas... masih bisa jalan... hehehe

Purwadi Siswana said...

betul dhave...., dulu sewaktu masih hobi mancing.... selalu pakai umpan lumut ehhh alga seperti ini jika musim kemarau di sungai Serayu...

Purwadi Siswana said...

wajib dikunjungi pak

akang Awolz said...

om...kalau dr bandung jalurnya kemana ya...pengen juga mampir ke sana ...

Purwadi Siswana said...

Awolz...,
keluar tol Buah Batu ambil jalur ke kanan (terusan Buah Batu) menuju Bojongsoang, ambil jalur lurus hingga masuk ke Baleendah.
Ambil arah ke Majalaya/ Ciparay hingga depan terminal Ciparay ambil jalur ke kanan menuju kecamatan Pacet, terus ke arah Sukapura, terus ke selatan hingga Cibeureum.... dan akhirnya sampai ke lokasi Wisata Situ Cisanti.
Kalau kondisi sekarang saya berani merekomendasikan untuk mengunjungi lokasi ini, jalan relatif sudah sangat baik dan pemandangannya sangat indah...

Bulan Maria said...

hehehe ga tau pak, keknya sekarang lagi pengen jajah sumatra dulu deh mumpung di sini

Purwadi Siswana said...

menyusuri sampai sumut

akang Awolz said...

terima kasih infonya om.., ntar kalo cuaca cerah mo nyoba kesana ah...

Purwadi Siswana said...

Kang Awolz... cocok tuh kalau cuaca pas cerah.....

Imam Arkananto said...

waduh mantap nih bisa jelajah kemana saja - kalo punya ciji pitu kayak gini. itu yang bensin apa yang diesel om?

Imam Arkananto said...

Situ Cisanti ini disebelah mana sih Om? Pangalengan kah?

Purwadi Siswana said...

ciji pitunya bensin.....siji liter pitu omah = satu liter tujuh rumah hehehehehe

Purwadi Siswana said...

Kang Imamarkan ; Situ Cisanti bisa ditempuh lewat Pangalengan, ambil jalur kekiri ke perkebunan Malabar, terus ke arah Perkebunan Kertasari... nanti ambil arah ke Majalaya.... ketika sampai batas perkebunan teh... sudah terlihat situ Cisanti

Purwadi Siswana said...

Kang imamarkan : letaknya pas di kaki gunung Windu Wayang, bisa ditempuh lewat pangalengan , lewat perkebunan teh malabar, perkebunan kertasari...perbatasan perkebunan sudah dekat dengan situ Cisanti..
.

Krishna Handhoko said...

Wah harus masuk agenda kunjungan nih. Terimakasih infonya Pak Pur.

Purwadi Siswana said...

sama-sama Chris... layak untuk dikunjungi...