Wednesday, January 14, 2009

Liburan Akhir tahun 2008 - Lewat Pacitan




Hampir setiap tahun, ketika menjelang akhir tahun selalu di uber-uber gawean, karena kebetulan muara akhir ada di unit saya. Mulai awal Desember 2008 menu pokok menjadi hidangan rutin yaitu “Menu Nasi Goreng atau Bubur Ayam”
Nasi goreng adalah istilah kalau pulang kerja larut hingga sebelum tengah malam, Bubur Ayam istilah kalau kami harus pulang lewat tengah malam atau subuh.

Namun demikian akhirnya pekerjaan dapat selesai sesuai jadwal, karena Tim yang solid dan tentunya anugerah dari Tuhan Yang Maha Kasih.
Sementara anak2 sudah dapat libur, saya masih berkutat dengan kerjaan, sehingga boleh dikatakan tidak punya rencana yang matang untuk liburan akhir tahun 2008, sehingga belum sama sekali booking untuk penginapan.
Dan ketika dapat ijin cuti, saya langsung info ke pasukan di rumah, hari ini kita berangkat liburan, dan anakku bilang bagaimana kalau ke Bromo? Boleh jawabku.

Tanggal 24 Desember 2008 rute 1 Bandung – Yogya,
Sore hari berangkat ke Yogya, kebetulan Abam putra sulungku sudah cukup mantap bawa kendaraan (terbukti saya bisa tidur mendengkur), sampai di Yogya sekitar pukul 10 Malam, dan list telepon hotel/ penginapan langsung dicoba ternyata……., semua sudah full booked. Tidak ada kata menyerah, kami yakin pasti ada penginapan yang bisa kami dapatkan untuk istirahat malam itu. Dengan spekulasi, langsung tancap ke Indraloka Guest House, dan ternyata….. ada satu kamar family room yang baru keluar sore hari.
Puji Tuhan, malam ini nggak perlu nyari hotel di pinggir Yogya.
Malam itu Yogya cerah tidak turun hujan, aku bilang ke Abam, bagaimana kalau kita nongkrong di angkringan kopi joss! Wis…., tanpa lama2 lagi kami berdua menuju Stasiun Tugu, untuk nyruput kopi joss yang hangat dan menikmati nasi kucing beserta gorengan. Suasana sangat rame, dan kebanyakan pengunjungnya dari luar kota Yogya, karena kami tahu dari logat bicara mereka.

Tanggal 25 Desember 2008 Rute 2 Yogya – Malang
Kami bangun pagi sekitar jam 5 pagi, agar dapat mengikuti kebaktian Natal jam 7.00 sehingga punya banyak waktu untuk melanjutkan perjalanan kami ke Malang.
Selesai kebaktian dan sarapan pagi, kami siap-siap melanjutkan perjalanan liburan, dan berangkat sekitar jam 10.00, kali ini kami mengambil rute Yogya, Wonosari, Wonogiri, Pacitan, Trenggalek, TulungAgung, Blitar, Malang.
Untuk rute Pacitan – Trenggalek, kami tidak melalui jalan utama tetapi dengan berbekal peta, kami mencoba melewati desa-desa yang berdekatan dengan Pantai Selatan Jawa. Saya penasaran karena ada info dari rekan yang mengikuti milis escudo, menginformasikan kalau rute ini cukup menantang dan pemandangan alam yang sangat indah.
Perjalanan dari Yogya hingga Pacitan boleh dikatakan nyaman karena jalanan mulus sudah hotmix, hanya beberapa kelokan dan tanjakan yang cukup tajam terutama di hutan Jati sebelum masuk Pracimantoro.
Pemandangan sepanjang jalan enak untuk dinikmati karena indah dan kebetulan cuaca sangat cerah. Kami mulai mengambil gambar ketika sudah mendekati Pacitan dan berhenti dipuncak bukit mengarah ke teluk Pantai Teleng Ria. Indah benar…. Kami berhenti cukup lama untuk mengambil gambar dan menikmati pemandangan dari puncak bukit.
Demikian juga ketika menuruni bukit menuju kota Pacitan, sempat beberapa pemandangan pantai dari sela-sela pohon jati dan dermaga TPI.
Akhirnya sampai ke Pantai Teleng Ria, pantainya bersih, dan cukup landai, dan benar-benar indah pemandangan di Pantai Teleng Ria.
Sembari menikmati pemandangan pantai kami singgah di cafe, dengan menu utama bbq ikan laut, kualitas ikannya lumayan karena masih terasa rasa manis dan rasanyapun tidak mengecewakan, bahkan kalau dari sisi harga menurut kami sangat murah.
Kami memesan 2 porsi udang goreng tepung, 1 porsi tuna bbq, 2 porsi bawal putih bbq dan lima nasi putih, serta 4 es jeruk, total kerusakan sekitar Rp. 152 ribu.
Ini satu-satunya cafe di Pantai Teleng Ria.

Sekitar pukul 14.00 kami meninggalkan pantai Teleng Ria, dan di gerbang berpapasan dengan beberapa kendaraan wisata juga bis yang mau masuk ke pantai, kelihatannya mereka berasal dari Jawa Tengah.

Untuk memastikan rute alternatif, saya sempatkan ngobrol dengan pengendara Truk di Pacitan, dan informasi yang diperoleh, secara umum jalan layak dilalui kendaraan, hanya akan jadi kendala bila terjadi longsor, apalagi sekarang banyak truk tronton yang mengangkut material untuk PLTU. Jadi kalau beruntung semuanya lancar karena kalau bertepatan dibelakang truk tronton, maka harus bisa melatih kesabaran.

Setelah meninggalkan kota Pacitan melalui jalur alternatif, mulai terasa tanjakan yang cukup tajam dan jalan yang mulai rusak. Sepanjang perjalan ini kami jarang sekali berpapasan dengan kendaraan dari arah berlawanan, kondisi jalan sebagian sudah mulai rusak, sebagian masih ada bekas-bekas pembersihan bekas longsor dan beruntung karena tidak hujan maka kami masih bisa memilih jalan yang tidak berlubang.

Pemandangan sangat indah, karena sebelah kanan jalan, sepanjang mata memandang sebagian besar biru karena pantai selatan kelihatan secara jelas. Demikian pula dengan kondisi hutan, masih relatif terjaga karena masih hijau dan tidak kelihatan terjadi penggundulan hutan. (lihat posting di album photo : 3ojo.multiply.com)

Kami sempat berhenti dan mengambil gambar dari ketinggian jalan ke arah pantai, juga proyek PLTU Pacitan yang sedang dibangun tepat dipinggir pantai, yang tentunya mempermudah akses pengiriman batubara bila dekat dengan pantai.

Rute ini benar-benar membutuhkan skill yang memadai dan sedikit nekat karena kondisi jalan yang benar2 menantang, (tikungan dan tanjakan/ turunan tajam) juga sepi nggak karena jarang pemukiman penduduk. Selain itu juga tidak kami temui SPBU (jadi full tank wajib dilaksanakan sebelum masuk jalur ini), selain itu juga bila terjadi ban kempes/ bocor, jangan harap ada tukang tambal ban (Ban serep wajib tersedia).

Sekitar jam 17.30, akhirnya kami memasuki kota Trenggalek, dan melalui jalur utama menuju kota Tulungagung, terus ke Blitar, kepanjen dan akhirnya sampai di Malang sekitar jam 20.30. Karena tidak booking penginapan, maka kami keluarkan lagi list hotel coba telepon sana-sini akhirnya setelah hampir 30 menit kami dapat kamar di Hotel Pelangi, sebelah selatan alun2 kota Malang.

No comments: