Setelah menikmati keindahan alam di KM 97, kami melanjutkan perjalanan sampai KM 84 keluar pintu gerbang Ciganea.
Acara pertama, langsung menuju ke arah bandung dan singgah di RM Ciganea/ Cijantung dengan menu sarapan pagi sambal lalap tahu tempe ....rasa tetap oke.
Acara selanjutnya setelah selesai sarapan kami menuju ke Plered yang terkenal dengan indutsri keramik dan genteng.
Langsung kami menuju ke desa penghasil genteng.....
Terlihat berjajar tobong / tempat pembuatan genteng dan hamparan genteng yang sedang dijemur sebelum proses pembakaran.
Lahan sawah terlihat lebih rendah dari badan jalan karena tanah nya diambil untuk bahan baku genteng..., semakin lama semakin dalam.
Cara pembuatan genteng press... agak berbeda dengan proses beberapa tahun yang lalu karena di masa lalu tanah liat diadoni dengan cara dinjak2,
Sekarang sudah menggunakan mesin alat untuk membuat adonan.
Terlihat hasil adonan lebih baik dan siap untuk dijadikan genteng secara langsung.
Ternyata setelah saya berbincang dengan pemilik pabrik genteng, cara ini belum lama dilakukan karena sebenarnya dikarenakan kualitas tanah liat sudah menurun, banyak pasir sehingga diperlukan alat bantu.
silahkan untuk menikmati gambar ini.
12 comments:
portraitnya bagus Om...
teknik menjemur batu bata
matur nuwun....
heheheh.. kalau ditumpuk biasa jadi satu lagi... nggak jadi batu bata ya
Kayaknya industrinya sudah lumayan besar ya Om...
Genteng cetakan, genteng bermerek.., hehhe
Berarti sebelum dicetak, masih berbentuk kotak begini?
Mmm..
iya mas... di Plered cukup besar mas untuk industri gentengnya....
iya mas..., dalam satu komplek lebih dari 15 pengusaha genteng cetak...dengan merk berbeda-beda
betulll banget, adonan siap cetak....
ini hasil olahan tanah liat dari mesin adonan... keluar sudah dalam bentuk kotak2..
Post a Comment