Ketika membaca postingan Dhave dengan judul “IPK Mentok 4 yang bikin frustasi”, saya tersenyum sendiri membayangkan betapa rasa campur aduk nggak karuan hingga bikin frustasi.
Komentar saya di postingan Dhave “hahahahaahah...... selamat betapa beruntungnya sampeyan dhave”
Balesan Dhave “ Amin Om … bejo temenan akuh…”
Saya bales lagi ” dhave...., om lihat dari sisi lain, disyukuri ini merupakan tantangan, sampeyan diharapkan dapat menduplikasi ”dhave”2 yang baru . semoga berhasil”
Wis... betapa enaknya kalau ngomong dan ngomentari terasa ringan dan seolah semuanya akan bisa berjalan dengan lancar........, Penonton dan komentator memang enak karena tidak merasakan sendiri betapa berat beban yang harus ditanggung......
Selama ini suasana kerja ditempatku sangat kondusif dan membuat semua orang bekerja dengan penuh kegembiraan dan rasa persaudaraan yang sangat erat. Meskipun kami harus pulang pagi bahkan terkadang juga masuk hari sabtu dan minggu, namun kami semua tidak pernah merasa jenuh karena selalu ada tantangan yang dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu. Bahkan seolah menjadi ”super team” dengan berbagai inovasi dan penyempurnaan sistem hingga menghasilkan karya yang terbaik.
Gubrak !!!!
Tidak berapa lama setelah mengomentari tulisan temanku ”dhave”, Kali ini ternyata giliranku mengalami beban yang berat. Betapa ringannya ketika hanya ngomong dan ngomentari orang lain, bagaimana kalau hal itu terjadi pada diri sendiri?
Dengan penuh kesadaran dan demi kebaikan untuk rekan dan tempat kerjaku, mula-mula satu stafku pindah bagian setelah promosi, kemudian menyusul 2 orang pindah dan promosi dan satu lagi pindah dan memperoleh posisi yang lebih baik.
Semua itu untuk kebaikan tempat saya bekerja dan buat rekan2ku dan sudah sewajarnya hal itu mesti terjadi karena mereka yang terbaik dibidangnya.
The show must go on, weleh-weleh...., ada empat orang kompeten yang pindah dari tempatku, sementara calon pengganti belum ada, sempat membuat saya miris apakah mungkin pekerjaan yang harus saya tangani bisa selesai sesuai target dan juga kualitas yang sesuai standar?
Saya harus menertawai diri sendiri, karena memang benar, banyak orang mudah ngomong dan berkomentar untuk sesuatu hal, yang sebenarnya ia tidak mengalami kondisi yang dikomentari.
13 comments:
IPK 4 kok malah bikin frustasi?
hehehe coba mbak nanya sama dhave yang "pernah mengalami" ......
IPK 4?? mantaaap :)
Hahayzzzz
Aku IPK 2.81 aja santai
Teu ngarti euy naon eta teh IPK??
iya mbak.. IPK 4 jelas mantabs... tapi belum tentu lho mantab di kerjaan... hehehe... ceritanya disini
http://dhave29.multiply.com/journal/item/247/IPK_Mentok_4_yang_Bikin_Frustasi
iyo mas.... santai aja... yang penting gaweane yo...
IPK yang jelas dudu Iki Piye Ki? heheheheeh
Ngapusiiiiiiiiiiiii.................weleh......
lha aku nggak ngapusi IPK dudu Iki Piye Ki.......tapi Indek Prestasi Kumulatif
jadi yo ora ngapusi pakdhe to? hehehehe
Halah halah okeh men sing dipotong.......
wah tantangan baru Om...
disitulah letak seninya... ndak banyak komentar dah kalo kondisi demikian... sukses selalu :D
hehehe... tantangan baru... sudah om lalui dan sedah berlalu...
Post a Comment