Monday, November 28, 2005

DEKAT SUMBER HIDUP


Ibarat sebuah pohon yang berasal dari biji kecil, secara perlahan dan pasti akan tumbuh dan berkembang. Akar akan terus tumbuh dan menancap kuat di bumi, sementara dahan dan ranting tumbuh menjulang tinggi menggapai langit.

Ketika pohon tersebut masih kecil, akan selalu terlindungi oleh pohon disekitarnya yang lebih tinggi, baik dari panas matahari, hujan dan angin besar yang mampu merobohkan. Semuanya aman dan nyaman.

Namun ketika sudah tumbuh besar melebihi tinggi pohon disekitarnya, maka terpaan panas, angin, hujan bahkan badai akan dihadapi sendiri. Semakin hari semakin kencang terpaan angin maka pohon tersebut akan memperoleh “pelajaran” untuk tetap tumbuh dan berkembang dengan segala konsekuensi yang dihadapi.

Semakin kuat akar menancap dan mampu menyerap sari-sari makanan, maka pohon akan tetap tumbuh kuat dan terpaan angina, hujan, panas merupakan bagian sehari-hari yang harus dihadapi. Semakin tinggi semakin banyak goncangan, namun pohon tidak akan tumbang bahkan kan tumbuh dengan baik.

Demikian juga dengan kita, tiada tempat yang aman dan nyaman kecuali dalam dekapan ibunda. Mulai merangkak, tertatih-tatih berjalan, terus bisa lari. Semula aman dan nyaman bila dekat dengan ibunda.
Seiring dengan perjalanan waktu, kita tumbuh dan berkembang, mulai mengerti dan memahami akan angin kehidupan, panas dan ganasnya badai kehidupan.

Semakin dewasa maka cobaan, tantangan, hambatan semakin banyak yang harus kita hadapi. Bukan lagi belaian angin semilir tapi topan dan badai menerpa kehidupan kita. Semakin tinggi tanggungjawab yang harus dipikul, maka semakin besar pula angin, hujan dan panas yang akan menimpa kita.

Banyak pohon yang tinggi dan mudah roboh ketika diterpa angin yang cukup kencang, karena ternyata akar tunjangnya tidak tumbuh secara sempurna sehingga tidak memiliki daya cengkeram yang kuat. Mungkin juga karena tumbuhnya di tanah yang kering, gersang dan tandus, sehingga kebutuhan untuk memperoleh sari makanan tidak mencukupi. Akhirnya akarpun tidak tumbuh dengan sempurna.


Lihatlah disekeliling kita, dan perhatikan pohon beringin yang besar, yang mampu memberikan keteduhan biasanya hidup dekat sumber mata air. Atau lihatlah pohon-pohon yang besar, biasanya hidup dekat dengan sungai yang mengalir.
Diwaktu kekeringan melanda, pohon tersebut tetap memperoleh sumber makanan yang berlimpah. Akar tumbuh dengan sempurna, dahan dan ranting berkembang sehat, daun hijau segar dan berbuah lebat pada musimnya.

Bagaimana dengan kita, apakah dekat dengan sumber hidup kita?
Sebesar apapun kita, sekuat apapun kita, pasti akan tumbang! Dalam menghadapi tantangan, cobaan dan badai kehidupan! Apalah manusia kalau hanya mengandalkan dirinya sendiri?

Belajarlah pada pohon beringin yang selalu dekat dengan mata air, atau pohon yang besar yang hidupnya dekat dengan sungai yang mengalir.

Kekuatan kita bukan pada fisik, bukan pada kepandaian, bukan pada kekayaan bukan pula pada jabatan. Tapi kekuatan kita selalu ada ketika kita lemah dan meminta kekuatan pada Sumber Hidup kita.
Ketika menghadapi cobaan, Sumber Hidup akan menguatkan kita, dan ketika berhasil ingatlah bahwa buah keberhasilan karena Sumber Hidup bukan hasil kita.

Semoga senantiasa kita dekat dengan Sumber Hidup.



Bandung, 6 Mei 2005



PURWADI SISWANA

No comments: