Wednesday, November 30, 2005

Liburan mahal ?

LIBURAN

Apa yang terlintas dalam pikiran anda, ketika mendengar kata liburan?
Mungkin tujuan liburan, bisa di dalam negeri atau diluar negeri.
Mungkin kapan liburan itu akan dilaksanakan, bisa ketika anak sekolah pas liburan atau mungkin saat waktunya mudik lebaran.
Mungkin juga mulai merancang rute perjalanan.
Mungkin juga mengajak saudara atau teman
Mungkin juga memilih jenis liburan
Dan yang tidak pernah tertinggal adalah...biaya untuk liburan.

Bagi orang yang secara financial sudah mapan dan berlebihan, biaya tidak menjadi soal, namun waktu bisa menjadi kendala.
Sebaliknya jika kondisi ekonomi pas-pasan, mungkin biaya juga waktu bisa menjadi masalah.
Jika kondisi ekonomi bermasalah, jangankan berpikir untuk liburan, yang penting adalah memenuhi kebutuhan hidupnya.

Seringkali kita mendengar, orang berlibur di eropa, atau amerika atau australia, atau afrika atau asia. Dengan bangga menceritakan keindahan dan segala kelebihan dari tempat wisata.
Itu memang menjadi hak mereka, karena mereka mampu untuk itu.
Lha... payahnya kalau semua orang yang kaya berlibur keluar negri semua, apa dampaknya bagi negeri tercinta ini?
Yang jelas.... ada pemasukan dari fiskal, tapi terlebih dari itu banyak uang yang dibelanjakan di luar negeri, yang secara ekonomi tidak berdampak positif bagi ekonomi dalam negeri.
Mungkin sudah banyak orang yang melanglangbuana sampai ujung dunia, namun belum pernah mengunjungi wisata didaerah, dengan berbagai alasan pelayanan jelek, fasilitas jelek.
Namun ironisnya, ternyata banyak juga turis asing yang datang ke wisata daerah tersebut.

Memang untuk dapat liburan perlu ada pengorbanan, baik waktu, tenaga maupun uang. Semuanya sangat tergantung dari bagaimana dan jenis liburan apa yang akan dilakukan.
Sangat mahal dan memerlukan waktu serta stamina yang bagus ketika harus berlibur diluar negeri dengan tujuan yang jauh dan cuaca yang sangat berbeda dengan di negeri kita.
Namun bisa juga murah meriah dan menyehatkan ketika kita bisa berlibur dengan hanya berjalan kaki atau sepeda atau kendaraan umu dan membawa bekal, dengan tujuan fasilitas umum yang mudah dijangkau.

Jika ingin yang lebih jauh, sebaiknya direncanakan lebih dahulu, rute perjalanan, berapa biaya dan berbagai macam persiapan untuk liburan tersebut.
Bila dirasakan memerlukan biaya yang cukup besar, tentunya dapat disiasati dengan cara menyisihkan secara khusus untuk liburan, dan mengajak anak-anak untuk ikut mempersiapkan dengan cara menabung dari sisa uang jajan.

Atau mungkin bisa mengalokasikan waktu tambahan bila ada bertepatan dengan event lain misalnya pada saat mudik lebaran ke, sehingga bisa mengurangi biaya liburan.

Anak-anak di kota, tidak pernah lagi merasa nikmatnya mandi di sungai, karena sungai di kota sudah terpolusi dan tidak mungkin untuk mandi. Ajaklah mereka untuk bermain disungai, tentu akan ada sensasi tersendiri bagi mereka.

Anak-anak tidak pernah bermain di lumpur, karena di kota semua halaman sudah dibeton, dan jalan-jalan sudah diaspal, lumpur sudah hilang. Ajaklah mereka bermain disawah, untuk dapat merasakan lumpur yang lembut dan berlari di pematang sawah.
Ada rasa menyatu dengan alam, dan belajar dengan alam dan mungkin akan dapat menghargai jerih payah petani untuk menanam padi yang akhirnya dalam bentuk nasi yang dikonsumsi.

Liburan akan bertambah indah, bila semua anggota bisa menikmati tanpa gangguan, misalnya gangguan telepon dari kantor karena masalah kerjaan, atau mungkin karena tugas yang belum dikumpulkan. Itulah sebabnya, liburan harus dipersiapkan dengan baik agar kita benar-benar dapat menikmatinya.

Terpuruknya pariwisata Indonesia karena berbagai hal seperti bencana, teroris, masalah kesehatan, tidak akan pulih kembali tanpa adanya kontribusi dari kita semua.
Bila kita mampu menginventarisir seluruh tujuan wisata dalam negeri, dari Sabang sampai Merauke, mungkin bila setiap tahun dilakukan untuk tujuan yang berbeda akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. Ada multiplier effect secara ekonomi dari kegiatan wisata ini, dan tidak banyak devisa yang dihambur-hamburkan ke luar negeri.
Jadi.... mari kita rancang liburan dalam negeri, lupakan rutinitas, menyatu dengan alam, memupuk kehangatan cinta kasih keluarga dan membangun ekonomi yang mandiri.

No comments: