Wednesday, July 01, 2009

Nasi Liwet Bu Wongso Lemu

Rating:★★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Asian
Location:Keprabon Kulon Solo
Sabtu sore 27 Juni 2009, kami sekeluarga meluncur ke Solo untuk silaturahmi dengan “papi” (ayah dari teman yang sudah seperti orang tua kami).
Sudah menjadi kebiasaan, setiap kali kami melakukan perjalanan sikecil selalu Tanya “kita makan malam dimana”. Mengingat waktu yang terbatas karena kami berencana menginap di Jogyakarta, maka pilihan makan malam tentunya harus sejalur dengan jalan yang akan dilewati sebelum ke rumah papi. Pilhan makan malam dengan menu nasi liwet mendapat persetujuan semua.

Ketika masuk ke Jalan Slamet Riyadi, waktu sudah menunjukkan pukul 18.30 rasanya waktu yang tepat untuk makan malam, dan kami langsung menuju ke Jalan Keprabon Kulon yang terdapat banyak penjual nasi liwet di lokasi tersebut.
Pilihan kami langsung ke Nasi Liwet Bu Wongso Lemu. Langsung kami berlima memesan Nasi Liwet komplit, minuman Es teh manis dan teh panas manis. Sambil menunggu pesanan, mata mulai menyasar sekeliling tempat duduk lesehan. Terlihat ada kerupuk rambak, kerupuk gendar/ puli kerupuk aci juga ceker goreng, sebagai pelengkap makan nasi liwet.
Akhirnya pesanan datang, nasi liwet disajikan dalam daun pincuk, dan mulai rasa penasaran muncul karena sudah lama tidak mampir ke tempat ini. Untuk ukuran makan malam rasanya pas bagi yang selera makannya biasa saja, tetapi untuk yang doyan makan, 1 porsi terasa nangung.

Dalam daun telah disajikan nasi liwet terlihat putih dan lembut sementara diujung pincukan sudah tertutup kuah agak merah dari sayur labu siam karena bumbu cabe, ada potongan tahu, suwiran daging ayam, ati ampela, paha ayam kampung, telur dan sedikit taburan bawang merah. Benar-benar menggugah selera makan malam.
Meskipun sudah kepingin mulai makan, saya tahan sebentar untuk menggambil gambar agar review makanan ini jadi komplit.

Saya mulai menyendok nasi liwet yang sudah tercampur dengan kuah sayur labu siam, nasi liwetnya terasa sedikit gurih dampak dari santan, dan kuah sayur yang sedikit pedas menjadi perpaduan yang pas. Kemudian suwiran daging ayam kampung saya nikmati, terasa dagingnya empuk dan kesat (kenyal dan tidak berlemak) bumbu meresap sampai kedalam daging dan aroma rempah juga terasa sehingga menambah selera makan.
Suapan berikutnya, beralih nasi liwet beserta telur ayam, dan sayur labu siam, terasa lembutnya potongan kecil labu siam menjadi satu dengan nasi liwet ada sedikit rasa pedas, namun masih terasa nikmat dilidah saya. (Bagi penggemas pedas, sudah disediakan cabe rawit di meja)
Terasa masih ada yang kurang, yaitu kerupuk sebagai pelengkap makan nasi liwet, dan saya coba untuk menikmati krupuk rambak sembari menikmati suapan-suapan nasi liwet plus krupuk rambak, Ya, ternyata memang pas sekali perpaduan nasi liwet daging ayam dan krupuk rambak yang gurih.
Irama tangan menjadi lebih cepat dalam menikmati sepincuk nasi liwet, dan tak terasa semua yang tersaji didalamnya habis ludes.

Makan malam menjadi terasa lebih nikmat, karena ditemani alunan siter dan tabuhan kendang yang melantunkan tembang-tembang jawa oleh ibu-ibu dan seorang bapak yang telah lanjut usia. Benar-benar terasa suasana solo diwaktu malam menjadi lengkap sembari menikmati teh manis dan rasa kenyang .

Saya lihat pasukan sudah menghabiskan sepincuk nasi liwet, dan rekan kami bahkan nambah karena ukuran porsi yang nanggung dan memang nasi liwetnya memang enak tenan.

Apabila rekans kebetulan singgah ke Solo, cobalah untuk singgah di Keprabon Kulon untuk menikmati sajian nasi liwet yang enak tak terkira.

2 comments:

DhaVe Dhanang said...

maknyus...

Purwadi Siswana said...

tenan dhave, more than maknyus.... he...