Wednesday, September 09, 2009

Bekerja itu ........, Belajar

Semua orang akan setuju dengan kalimat “bekerja itu ibadah”, karena memang pada hakekatnya apabila seseorang bekerja dengan sepenuh hati dan mempertanggung jawabkan hasil pekerjaannya bukan hanya sekedar memenuhi kewajiban tetapi merupakan wujud dari rasa syukurnya, pada Yang Maha Kuasa, maka sebenarnya ia sedang beribadah.

Ada kalanya intensitas pekerjaan sangat padat, dan target penyelesaian yang sangat ketat, seringkali akan membuat seseorang merasa beban dan tanggungjawabnya menjadi lebih berat dari yang seharusnya. Berbagai macam tanggapan akan muncul tergantung dari persepsi orang tersebut dalam memaknai pekerjaannya.

Mungkin yang satu akan berpendapat, “rasanya tidak adil, mengapa beban pekerjaan tersebut tidak dibagi dengan yang lain, sementara dari sisi penghasilan tidak berbeda”
Atau mungkin akan muncul pendapat, “Orang yang rajin akan mendapat limpahan kerjaan yang lebih banyak, semakin rajin semakin berat tanggungjawabnya, sementara yang lain bisa menikmati rutinitas dengan datang siang, pulang sore”

Bahkan juga bisa muncul pendapat “Salahnya sendiri mengapa harus rajin bekerja, kalau memang tidak ada pengaruhnya”

Malas, rajin, bertanggungjawab, atau menghindar dari tugas, itu sudah menjadi pilihan masing-masing orang. Karena setiap keputusan yang diambil akan menentukan masa depannya. Pengambilan keputusan yang salah, akan dapat berdampak pada masa yang akan datang.

Memang pada kondisi tertentu, seseorang akan mengalami tambahan pekerjaan yang sebenarnya sudah diluar tanggungjawabnya. Jika seseorang selalu berpikir positif maka tambahan pekerjaan tersebut bukan lagi menjadi beban namun justru akan diambil hikmahnya yaitu adanya kesempatan untuk memperoleh hal baru. Tidak semua orang memperoleh kesempatan yang sama dalam proses “belajar” dalam menangani pekerjaan tersebut.

Secara tidak langsung ia akan “belajar” untuk hal-hal yang sebelumnya tidak pernah ditangani karena lingkup tanggungjawabnya yang terbatas.
Banyak hal yang bisa diperoleh ketika seseorang berpikir positif atas tambahan pekerjaannya, seperti misalnya :
Tambahan pekerjaan secara tidak langsung belajar untuk menerima tambahan tanggungjawab.
Menuntut lebih cerdas dalam menyiasati keterbatasan waktu dan tenaga.
Menuntut flexibililtas, adaptasi dan penguasaan pekerjaan yang lebih baik ketika harus mengkomunikasikan pekerjaan kepada level yang lebih tinggi.
Memperoleh kesempatan untuk “tampil” di forum yang lebih tinggi.
Belajar untukmengambil keputusan dengan cepat dan tepat sejalan dengan resiko yang harus dihadapi.
Dan lebih dari itu adalah bersyukur atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan, karena segala sesuatu selalu ada hikmahnya.

Jadi, tetaplah berpikir positif apabila beban pekerjaan bertambah, karena ketika kita sedang bekerja, sebenarnya saat itu kita sedang belajar.

Semoga kita bisa selalu belajar dalam melaksanakan pekerjaan kita

8 comments:

Bambang Priantono said...

Dan meski itu pahit, juga harus dikerjakan...semuanya belajar

Purwadi Siswana said...

Iya mas...... belajar gratis.... dari pada ikut short class "pengelolaan stress" mahal..... hahahah

Bambang Priantono said...

Hehehehee, macam puasa ini Pak..belajar merasakan penderitaan orang lain dan menghadapi kenyataan yang terpahit sekalipun.

Purwadi Siswana said...

Ya... terkadang pahit itu juga obat yang mujarab....., dan bisa juga menjadi manis pada saatnya ....

Bambang Priantono said...

Pengambilan keputusan itu sulit...saya sedang dihadapkan pada suatu pilihan ditahun mendatang, meneruskan pekerjaan sekarang ataukah memulai yang baru sementara usia sudah diatas kepala 3...mungkin ada saran?

DhaVe Dhanang said...

makasih om pencerahannya..

Purwadi Siswana said...

cerah....opo tambah ruwet?

DhaVe Dhanang said...

habis ruwet terbitlah bundel,,,,