Thursday, December 01, 2005

BELAJAR PADA SEMUT ??


Alam yang diciptakan oleh Tuhan Sang Pencipta, begitu indah, nyaman, teratur dan sempurna.
Namun banyak manusia yang tidak pernah merasakan begitu indahnya alam ini, karena terbenam dalam berbagai kesibukan sehari-hari, bahkan tidak pernah mensyukuri keindahan yang ada dialam ini.
Ketika panas menerpa di siang hari, yang ada keluh kesah mengapa hari ini terasa begitu panas? Ketika turun hujan, banyak orang mengeluh mengapa harus hujan?.
Panas dan hujan diturunkan untuk maksud yang baik bagi alam ini, bagi semua orang tak terkecuali untuk orang yang baik maupun orang yang jahat.
Panas dan hujan pasti memberikan manfaat, tinggal bagaimana kita mau memahami dan belajar dari alam ini.

Banyak hal yang terjadi dialam ini yang sebenarnya memberikan kesempatan bagi semua orang untuk memahami, menghayati dan belajar dari alam.
Namun kepekaan itu semakin pudar, sehingga yang banyak terjadi adalah ”mengakali” alam ini untuk dijadikan sarana tujuan hidupnya. Hutan ditebang, tanah digali, mata air dikuasai demi untuk kepuasan duniawi. Ibarat seorang yang merasa kehausan, dihilangkan kehausan itu dengan segelas air laut, sehingga menambah rasa haus lagi. Itulah kehidupan jaman ini.

Alam bukan lagi menjadi sahabat, sehingga banyak hal kecil yang terabaikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya semut, seolah tidak bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Masih sempatkah anda melihat semut beriringan di dahan atau di pagar rumah?
Atau mungkin sudah terlalu lama tidak pernah melihat semut beriringan? Atau mungkin merasa marah ketika melihat semut beriringan dihalaman rumah dan langsung menyemprotkan insektisida?

Bila anda telah lupa karena tidak pernah melihatnya, cobalah sekali waktu tengok halaman rumah, teliti pagar rumah atau pohon disekitar rumah.
Bila ada semut beriringan, amatilah dengan seksama, dengan hari jernih bukan membunuhnya.

Apa yang dapat anda pelajari dari semut binatang kecil yang lemah ?

Semut selalu berjalan teratur dijalurnya, tidak seperti manusia yang sering melanggar jalur untuk hidupnya.
Semut selalu beriringan dan memberi jarak bagi yang lain, ada rasa teposliro, tidak seperti manusia saat ini yang sering menginjak atau melukai lainnya untuk keberhasilannya.
Semut selalu menyapa yang ditemuinya, tidak seperti manusia yang menyapa karena melihat ”wajah”, kepada siapa yang layak untuk disapa, dan membuang muka bila tidak menginginkannya.
Semut selalu rukun dengan sesamanya, namun kebencian dan pertengkaran selalu ada dalam kehidupan manusia.
Semut selalu bekerja keras, menghimpun makanan sedikit demi sedikit dengan teratur, tidak seperti jaman sekarang, manusia banyak mengambil jalan pintas untuk menumpuk kekayaannya, dengan berbagai cara.
Semut selalu bergotong royong ketika harus memindahkan beban yang berat, seia sekata ”berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”, tidak seperti jaman sekarang, biar orang lain bekerja, kita menikmati hasilnya.
Semut selalu mengerti kapan harus bekerja, dimusim panas semut mengumpulkan makanannya, untuk menyambut musim hujan. Namun di jaman ini waktu seakan habis untuk bekerja, tanpa mengenal siang malam.

Betapa indahnya keteraturan, sapaan, kerukunan, kerja keras, gotong royong dan mampu memahami dan memanfaatkan waktu secara tepat seperti layaknya kehidupan semut dalam alam ini.

Janganlah merasa malu untuk belajar pada semut, karena belajar pada semut akan membuat anda lebih bijaksana.

Semoga

No comments: