Sunday, December 11, 2005

MENENGOK KE MASA DEPAN

Ritual tahunan, selalu terjadi ketika mulai mendekati akhir tahun.

Detik, bergulir ke menit,
Menit berjalan ke jam,
Jam melompat ke hari,
Hari berlari ke bulan dan ....
mencapai ke penghujung tahun.
Waktu berulang secara teratur
dari awal tahun ke akhir tahun
semua sama dan tidak ada yang berubah.

Bagi banyak orang, mendekati akhir tahun digunakan untuk introspesksi diri sebagai bekal untuk menyongsong tahun yang baru.
Apa saja yang telah kita lakukan selama tahun ini, dan apa saja yang telah dicapai hingga akhir tahun?

Sudahkah kita mampu membagi waktu dengan adil, untuk pekerjaan, untuk keluarga dan untuk ibadah?
Sudahkah kita mampu untuk memanfaatkan rejeki yang kita terima dengan benar?
Sudahkah kita selalu mensyukuri atas nikmat yang kita terima?
Sudahkah kita mampu memenuhi target yang dibebankan perusahaan?
Atau mungkin kita bercermin kepada kegagalan-kegagalan yang telah terjadi, sehingga lebih paham akan kekurangan-kekurangan kita?

Masing-masing dari kita mempunyai pandangan yang berbeda mengenai sejarah yang kita lalui sepanjang tahun ini.
Jika kita selalu berpikir positif, maka yang ada dalam benak kita adalah rasa syukur atas apa yang telah kita jalani.
Sebaliknya bila selalu berpikir negatif, maka kekecewaan akan terpendam dalam hati kita.

Keberhasilan yang kita capai maupun kegagalan yang kita terima, sudah lewat dan biarlah itu menjadi sejarah, dan tidak perlu lagi kita bawa kemasa depan, karena tidak akan pernah terulang lagi.

Meniti dipenghujung tahun, ibarat mengupas tuntas keberadaan kita, sisi hidup kita, yang orang lain mungkin tidak pernah tahu, hanya diri kita yang tahu. Apakah hasil instrospeksi diri ini akan kita manfaatkan sebagai bekal menyongsong tahun baru?
Hampir semua orang akan menjawab : ya, karena akan dapat dipakai sebagai awal pijakan untuk meloncat ke tahun berikutnya yang penuh dengan ketidakpastian.

Apakah yang akan terjadi ditahun mendatang?
Apakah kita akan dapat melalui tahun mendatang ?
Apakah kita akan memetik keberhasilan ditahun mendatang?
Apakah karir kita akan lebih baik ditahun mendatang?
Tidak ada jawaban yang 100% mampu menjawab secara tepat.

Namun diatas ketidakpastian dan kabut kehidupan yang harus kita tembus di tahun yang akan datang, pasti ada satu pengharapan. Pengharapan untuk memasuki tahun yang baru, menjalani dan melalui tahun depan dengan harapan lebih baik dari tahun ini.

Pengharapan itu bukan berpijak pada keyakinan diri atas kemampuan kita selama ini, tapi keyakinan bahwa Tuhan Yang Maha Kasih akan senantiasa menolong dan membimbing kepada setiap umatNya yang selalu bersandar kepadaNya.
Manusia boleh berencana, tetapi Tuhan yang menentukan.

Tengoklah pengharapan dimasa yang akan datang, bahwa kedamaian dan sukacita selalu dijanjikan dan ditepati oleh Tuhan Yang Maha Kasih, kepada siapapun yang selalu berserah kepadaNya.

Meniti waktu dipenghujung tahun.....
mengajak kita untuk menatap kemasa depan
masa depan yang penuh ketidakpastian.
Ketidakpastian akan membuat orang ragu,
Keraguan akan membuat orang takut
Ketakutan akan membuat orang tidak bertindak.

Tataplah masa depan dengan penuh pengharapan
Karena pengharapan akan membuat orang menjadi teguh
Keteguhan akan membakar semangat
Semangat akan membuat kita berani melangkah....
Melangkah dengan pasti berbekal tuntunan Ilahi.

Bandung, 12 Desember 2005

No comments: