Thursday, December 01, 2005

HOME SWEET HOME ???

Kebanyakan orang ketika memulai meniti hidupnya dalam rumah tangganya, akan memiliki impian masing-masing dan dalam jangka menengah kebutuhan pokoknya akan diupayakan. Sandang, pangan dan papan menjadi tujuan awal sehingga dalam mengarungi kehidupan berumah tangga akan dapat menikmati rumah sendiri, bukan di rumah pondok mertua.
Berbagai upaya dilakukan dengan kerja keras, berhemat dan komitmen bersama untuk menggapai impian memiliki rumah sendiri, meskipun harus mengangsur melalui KPR. Sebuah impian yang indah, rumah sendiri yang nyaman, enak dan damai untuk bercengkerama dengan keluarga, meskipun dalam ukuran rumah sederhana namun seluruh penghuninya merasa nyaman ketika berada dirumah, bahkan merupakan tempat yang paling nyaman dibanding hotel berbintang sekalipun. Impian yang sederhana……home sweet home.

Seirama dengan berjalannya waktu, maka anggota keluarga bertambah dan anak-anak menjadi semakin besar menginjak remaja, karir orang tua juga melesat cepat karena memang memiliki dedikasi tinggi dan mampu untuk mengimbangi perubahan jaman. Secara ekonomi sangat mapan, rumah juga sudah bertambah, kendaraan juga tersedia, tabungan juga ada.
Sepintas orang luar melihat bahwa keluarga tersebut berhasil (karena parameter keberhasilan saat ini lebih diukur dari sifat keduniawian saja).
Orang lain melihat bahwa rumahnya sangat indah, megah, nyaman dan asri karena penataan taman dan bunga-bunga yang bertebaran.
Namun apakah benar hal itu ? apaklah rumah yang megah itu masih sama dengan impiannya ? Home sweet home?

Sebagai seorang bisnisman yang berhasil, hampir setiap hari pulang larut malam, dan berangkat pada pagi hari. Demikian pula sang istri sangat sibuk dengan berbagai kegiatan, sehingga hampir semua kegiatan rumah tangga telah diserahkan kepada pembantunya.
Makan siang, hampir pasti tidak pernah dilakukan bersama, demikian pula makan malam sulit untuk dilaksanakan karena kesibukan orang tua juga anak-anak yang sudah terbiasa dengan kehidupan café.
Ngobrol bareng, merupakan barang langka dirumah itu, apalagi canda dan tawa bersama sudah tidak pernah terdengar lagi.
Bertatapmuka setiap hari mungkin juga sulit untuk dilakukan bagi anggota keluarga.
Semua sibuk dengan kegiatan masing-masing, terlebih lagi dukungan sarana yang sangat memadai, ada telepon, HP untuk masing-masing, kendaraan dan sopir yang selalu tersedia menyebabkan hilangnya “sentuhan antar anggota keluarga”.
Rumah yang megah bagaikan istana, lebih berfungsi sebagai hotel part time, datang larut malam, pagi sudah pergi. Akhir pekan keluar kota untuk liburan dengan tujuan masing-masing,. Rumah yang megah …. kosong tanpa penghuni di akhir pekan.
Impian home sweet home yang telah tercapai diawal….., namun tidak pernah dipelihara akhirnya tinggal kenangan.

Apakah pembaca juga mengalami hal yang sama dengan tulisan diatas?
Jika pembaca mengalami hal serupa di atas, bersyukurlah…….. karena dengan membaca tulisan ini anda diingatkan untuk menggapai impian home sweet home yang telah melayang jauh.
Bersyukurlah masih ada kesempatan untuk memperbaiki suasana hotel part time menjadi istana seutuhnya bagi seluruh anggota keluarga.
Sehari hanya 24 Jam saja, berapa lama waktu yang tersisa untuk menikmati istanamu bersama anak istrimu?

JIka pembaca masih merasakan suasana home sweet home, bersyukurlah dan ingatlah agar suasana itu tetap dipelihara.

Nikmati istanamu dengan makan malam bersama,
nikmati dengan ngobrol malam hari dengan secangkir teh atau kopi,
nikmati dengan canda dan tawa di sore hari,
nikmati dengan doa dan sembahyang bersama keluarga.

Ada sapa, canda, senyum, peluk manja, kasih sayang dan damai dalam istanamu.
Home sweet home bukan sebatas impian bila anda mau mewujudkan.
Semoga

No comments: