Sunday, October 10, 2010

Pelatihan

Rutinitas dan beban kerja yang cukup berat, membuat seseorang merasakan adanya keterbatasan waktu untuk menambah wawasan. Namun ada juga yang mampu menyiasati keterbatasan waktunya selalu membawa buku untuk dibaca, ketika ada waktu yang senggang. Baginya, buku menjadi teman yang akrab dalam setiap kesempatan bila ada waktu luang. Dan biasanya, salah satu tempat favorit yang dikunjungi adalah took buku atau perpustakaan.
Bagi perusahaan/ intansi sangat beruntung apabila banyak karyawannya yang mempunyai kebiasaan selalu belajar secara mandiri, melalui baca buku ataupun mengikuti pendidikan secara resmi.

Di beberapa perusahaan besar, sudah mempunyai program yang jelas dan terarah mengenai pengembangan kompetensi bagi karyawannya karena kualitas sumberdaya akan berpengaruh pada kemajuan perusahaan. Di antaranya ada yang mewajibkan untuk posisi tertentu harus mengikuti training/ pelatihan baik untuk level manajemen maupun operasional. Betapa beruntungnya karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.

Meskipun perusahaan telah mengalokasikan dana untuk pelatihan karyawannya, bukan berarti bahwa semua karyawan dapat mengikuti pelatihan, tetapi perusahaan akan membuat skala prioritas dalam pemanggilan maupun jenis pelatihan yang akan dilakukan. Program tersebut diselaraskan dengan tujuan perusahaan dan jenis pelatihan apa yang tepat dan diperlukan sehingga dapat meningkatkan kompetensi karyawan secar berkesinambunga.

Berbagai ekspresi dan respon yang ditunjukkan karyawan ketika mendapat panggilan untuk pelatihan. Diantaranya ada yang sangat antusias untuk ikut dalam pelatihan, ada juga yang biasa saja, mungkin juga ada perasaan yang tidak senang dengan pelatihan tersebut, bahkan ada yang menunda atau menolak panggilan pelatihan karena sibuk dengan pekerjaannya. Terkadang ada juga yang tidak mau mengikuti pelatihan karena pelatihan akan menjadi beban baginya ketika harus meninggalkan kantor dalam waktu yanag cukup lama.

Meskipun sudah ada pemanggilan pelatihan, belum menjamin bahwa seseorang bias mengikuti pelatihan karena tergantung juga dari atasannya. Jika atasannya memahami pentingnya pelatihan, maka dengan segera akan menyetuji pemberangkatan pelatiha, bahkan terkadang ada atasan yang sangat mendukung hingga memberikan bantuan baginya. Sebaliknya terkadang adapula atasan yang tidak meperbolehkan stafnya untuk mengikuti pelatihan karena satu alasan yaitu “takut pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya tidak selesai” ketika staf tersebut harus mengikuti pelatihan. Hal seperti ini menunjukkan bahwa atasaan tersebut hanya ingin memenuhi targetnya saja, dengan mengorbankan kesempatan stafnya untuk mengikuti pelatihan yang akhirnya bila terjadi peningkatan pengetahuan bagi staf akan banyak membantu dalam menyelesaikan pekerjaan.

Seringkali timbul pertanyaan, apasih yang akan diperoleh dari pelatihan bagi karyawan?
Beberapa manfaat yang yang mungkin dapat diperoleh :
Kesempatan untuk meng-update ilmunya bila masih relevan dengan pekerjaan eksisting.
Memperkaya pengetahuan bila pelatihan itu merupakan hal yang baru.
Menjalin hubungan kerja dengan para peserta baik dari internal perusahaan maupun dari luar perusahaan.
Bila ditempat kerja lebih banyak memerintah dan berbicara, maka dalam pelatihan akan lebih banyak belajar mendengar.
Mungkin sebaliknya bila di tempat kerja lebih banyak diam dan mendengar maka ada kesempatan belajar berbicara di depan orang banyak.
Terlepas dari rutinitas dan target perusahaan
Refreshing !! Bila tempat pelaksanaan pelatihan belum pernah dikunjungi.


Akhirnya, nikmatilah kesempatan untuk mengikuti pelatihan karena anda beruntung dibandingkan yang lainnya, dan hasilnya apakah bermanfaat bagi anda atau tidak, kembali kepada kita masing-masing.

Smoga.

No comments: